Museum Lambung Mangkurat: Pusat Budaya Kalsel, Butuh Sentuhan Teknologi Modern
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menilai Museum Lambung Mangkurat sebagai pusat budaya Kalimantan Selatan, mendorong revitalisasi dan integrasi teknologi untuk menarik minat generasi muda.
![Museum Lambung Mangkurat: Pusat Budaya Kalsel, Butuh Sentuhan Teknologi Modern](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/200057.711-museum-lambung-mangkurat-pusat-budaya-kalsel-butuh-sentuhan-teknologi-modern-1.jpg)
Banjarmasin, 8 Februari 2023 - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon baru-baru ini mengunjungi Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Beliau memberikan apresiasi tinggi terhadap museum tersebut, menyebutnya sebagai pusat budaya Kalimantan Selatan yang menyimpan kekayaan sejarah dan peradaban provinsi ini.
Museum Lambung Mangkurat, berdiri sejak 1907, menyimpan koleksi bersejarah yang luar biasa. Koleksi ini, menurut Menbud, sangat kental dengan seni dan budaya Kalimantan Selatan. Koleksi-koleksi tersebut menggambarkan perjalanan peradaban daerah ini secara komprehensif.
Potensi Museum dan Revitalisasi
Fadli Zon melihat potensi besar Museum Lambung Mangkurat sebagai daya tarik wisata. Beliau menyarankan revitalisasi, termasuk penataan pameran, story line yang lebih menarik di setiap koleksi, dan peningkatan kualitas ruangan pameran. Sebagai museum Tipe A, museum ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.
Salah satu saran penting Menbud adalah integrasi teknologi modern. Penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dinilai penting untuk menarik minat generasi milenial, Gen Z, dan Alpha. Dengan demikian, museum tidak hanya menjadi tempat penyimpanan artefak, tetapi juga jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Sinergi dan Pengembangan
Untuk mewujudkan visi ini, Menbud menekankan pentingnya sinergi berbagai elemen. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan didorong untuk mengaktifkan Museum Lambung Mangkurat, taman budaya, dan art space di berbagai daerah sebagai pusat kebudayaan. Para seniman, budayawan, dan pelajar perlu dilibatkan aktif.
Fadli Zon mencontohkan beberapa negara maju yang menjadikan museum, perpustakaan, dan taman budaya sebagai etalase peradaban mereka. Beliau berharap Museum Lambung Mangkurat dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Kalimantan Selatan.
Tanggapan Kepala Museum
Kepala Museum Lambung Mangkurat, M Taufik Akbar, menyambut baik kunjungan dan masukan dari Menbud. Beliau menyatakan bahwa masukan tersebut akan menjadi program kerja ke depan, termasuk digitalisasi museum. Museum Lambung Mangkurat, yang juga masuk dalam situs Geopark Meratus Nasional, memiliki koleksi mencapai 12.149 jenis benda bersejarah, termasuk kain-kain khas daerah.
Kesimpulan
Museum Lambung Mangkurat memiliki peran penting sebagai pusat budaya Kalimantan Selatan. Dengan revitalisasi dan integrasi teknologi, museum ini berpotensi menjadi daya tarik wisata utama dan pusat kebudayaan yang dinamis, menghubungkan masa lalu dengan masa depan. Dukungan dari pemerintah daerah dan kolaborasi berbagai pihak sangat krusial untuk mewujudkan potensi tersebut.