Menteri Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah & Museum Kayuh Baimbai Banjarmasin
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah dan Museum Kayuh Baimbai di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengapresiasi sejarah dan budaya lokal serta mendorong pelestariannya.
![Menteri Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah & Museum Kayuh Baimbai Banjarmasin](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/210048.104-menteri-fadli-zon-kunjungi-masjid-sultan-suriansyah-museum-kayuh-baimbai-banjarmasin-1.jpg)
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi saksi kunjungan penting Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, pada tanggal 2 September 2023. Kunjungan kerja ini tak hanya sekedar agenda formal, melainkan juga kesempatan berharga untuk menyaksikan langsung kekayaan sejarah dan budaya Banjarmasin.
Menelusuri Jejak Sejarah di Masjid Sultan Suriansyah
Salah satu destinasi utama kunjungan Menteri Fadli Zon adalah Masjid Sultan Suriansyah, masjid bersejarah yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526-1550), Sultan pertama Banjar yang memeluk agama Islam. Bangunan masjid yang berkonstruksi kayu Ulin, kayu khas Kalimantan, ini memukau dengan keindahan ukirannya. Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina, turut mendampingi kunjungan tersebut dan menyampaikan, "Pak Menteri Fadli Zon sempat mengunjungi masjid dan ziarah ke makam Sultan Suriansyah."
Menteri Fadli Zon memberikan pujian atas arsitektur masjid yang indah. Beliau menekankan pentingnya menjaga kelestarian masjid sebagai bukti sejarah kesultanan Banjar dan warisan budaya yang berharga. Kunjungan ini bukan hanya sekadar melihat bangunan tua, tetapi juga memahami nilai sejarah dan spiritual yang terkandung di dalamnya. Masjid Sultan Suriansyah bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol penting identitas budaya Banjarmasin.
Museum Kayuh Baimbai: Jembatan Masa Lalu dan Masa Kini
Selain Masjid Sultan Suriansyah, Menteri Fadli Zon juga mengunjungi Museum Kayuh Baimbai. Museum yang terletak di tepi Sungai Martapura ini menyimpan berbagai artefak bersejarah yang menceritakan perjalanan Kota Banjarmasin. "Museum yang memamerkan barang-barang bersejarah tentang perjuangan dan sejarah kota ini," ujar Wali Kota Ibnu Sina.
Menteri Fadli Zon mengapresiasi Museum Kayuh Baimbai sebagai museum yang memberikan visi tentang lahirnya Kota Banjarmasin sebagai kota sungai. Beliau mencatat bahwa peninggalan budaya material, seperti senjata tradisional, menambah nilai informatif museum. "Saya melihat bahwa ini adalah salah satu museum yang memberikan visi tentang lahirnya Kota Banjarmasin yang dulu memang kota sungai," ujarnya.
Lebih lanjut, Menteri Fadli Zon berharap museum ini tetap hidup dan berperan sebagai jembatan bagi generasi muda untuk mengenal sejarah dan budaya lokal. Beliau menekankan pentingnya peran museum sebagai tempat edukasi dan literasi, "Jadi, tanpa adanya museum mungkin kita kesulitan untuk menjembatani masa lalu dengan masa kini, tapi kita berharap juga ini menjadi museum yang hidup, banyak aktivitas terutama untuk literasi edukasi tentang kota, tentang sejarahnya, budayanya, peradabannya," katanya.
Dampak Kunjungan bagi Pelestarian Budaya Banjar
Kunjungan Menteri Kebudayaan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi pelestarian budaya Banjar dan tempat-tempat bersejarah di Banjarmasin. Kota yang berusia 498 tahun ini menyimpan kekayaan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Dengan perhatian dari pemerintah pusat, diharapkan upaya pelestarian ini akan semakin terdukung dan terarah.
Secara keseluruhan, kunjungan Menteri Fadli Zon ke Banjarmasin merupakan langkah penting dalam upaya pelestarian warisan budaya Indonesia. Apresiasi dan dukungan beliau terhadap Masjid Sultan Suriansyah dan Museum Kayuh Baimbai menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya lokal untuk generasi mendatang. Semoga kunjungan ini dapat menginspirasi upaya serupa di berbagai daerah di Indonesia.