Menko Pangan Tekankan Stabilitas Harga dan Panen Raya di Jawa Timur
Menko Pangan Zulkifli Hasan menekankan pentingnya stabilitas harga bahan pokok dan pengawasan ketat panen raya di Jawa Timur untuk memastikan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Surabaya, 14 Maret 2025 - Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, dalam Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Jawa Timur Tahun 2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat, menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memastikan pengelolaan panen raya yang efektif. Beliau menyampaikan hal ini dalam konteks persiapan menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Pertemuan ini membahas bagaimana memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan.
Menko Pangan Zulkifli Hasan juga menyoroti pentingnya sinergi antar kementerian. Beliau menyinggung keterkaitan erat sektor pangan dengan infrastruktur, yang menjadi tanggung jawab Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Infrastruktur yang memadai, seperti irigasi, waduk, pembangunan sawah baru, dan akses jalan menuju area pertanian, sangat krusial untuk mendukung produktivitas pertanian.
Dua hal utama yang menjadi fokus Menko Pangan adalah stabilitas harga dan pengelolaan panen raya. Beliau menyatakan kepuasannya atas kondisi harga sembako di Jawa Timur yang saat ini cenderung turun. Namun, beliau juga mengingatkan pentingnya pengawasan agar kondisi ini tetap terjaga hingga Lebaran.
Menjaga Stabilitas Harga Sembako Jelang Lebaran
Menko Pangan Zulkifli Hasan meminta Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Jawa Timur untuk memastikan stabilitas harga sembako tetap terjaga. "Saat ini harga sembako di Jawa Timur sangat baik, bahkan cenderung turun. Saya meminta gubernur, wakil gubernur, bupati, dan wali kota untuk memastikan kondisi ini tetap terjaga agar masyarakat dapat menjalani Ramadhan dan Lebaran dengan tenang dan bahagia," ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan keterjangkauan harga bagi masyarakat selama periode penting ini.
Pengawasan ketat terhadap harga sembako menjadi kunci utama. Pemerintah daerah diharapkan aktif memantau pergerakan harga di pasar-pasar tradisional dan modern untuk mencegah potensi kenaikan harga yang tidak terkendali. Langkah-langkah antisipatif perlu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas harga.
Pemerintah juga perlu memastikan distribusi sembako berjalan lancar. Ketersediaan stok yang cukup di berbagai wilayah Jawa Timur menjadi faktor penting untuk mencegah kelangkaan dan kenaikan harga. Kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam hal ini.
Panen Raya dan Kesejahteraan Petani
Jawa Timur, sebagai lumbung pangan nasional, memasuki masa panen raya pada Maret-April. Menko Pangan menginstruksikan para Bupati untuk memastikan harga gabah tetap stabil di angka Rp6.500 per kilogram sesuai ketetapan pemerintah. "Saat ini harga gabah di Jawa Timur sudah berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), yang berarti kondisi cukup baik. Saya minta panen raya ini betul-betul dikawal agar harga tidak turun dari Rp6.500, sehingga petani tetap sejahtera dan termotivasi meningkatkan produksi," kata Zulkifli Hasan.
Pengawasan terhadap harga gabah dilakukan untuk melindungi petani dari potensi penurunan harga yang dapat merugikan mereka. Harga gabah yang stabil akan memberikan kepastian pendapatan bagi petani dan mendorong mereka untuk terus meningkatkan produktivitas. Hal ini penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional jangka panjang.
Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mengawasi panen raya. Melalui camat dan kepala desa, pengawasan dapat dilakukan secara efektif dan menjangkau seluruh lapisan petani. Sistem pengawasan yang terintegrasi dan responsif sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul selama panen raya.
Pemerintah juga perlu memastikan akses pasar yang mudah bagi petani. Petani harus dapat menjual hasil panen mereka dengan harga yang layak tanpa hambatan birokrasi yang berbelit-belit. Infrastruktur yang memadai, seperti jalan dan gudang penyimpanan, sangat penting untuk menunjang hal ini.
Kesimpulan
Stabilitas harga dan keberhasilan panen raya di Jawa Timur merupakan kunci penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Kerjasama yang erat antara pemerintah pusat dan daerah, serta pengawasan yang ketat, sangat diperlukan untuk memastikan kesejahteraan petani dan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.