Harga Gabah Panen Raya 2025: Mentan Pastikan Tak Turun di Bawah Rp6.500
Mentan Andi Amran Sulaiman memastikan harga gabah pada panen raya 2025 tidak akan turun di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram, demi menjaga swasembada pangan dan kesejahteraan petani.
![Harga Gabah Panen Raya 2025: Mentan Pastikan Tak Turun di Bawah Rp6.500](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/190038.352-harga-gabah-panen-raya-2025-mentan-pastikan-tak-turun-di-bawah-rp6500-1.jpg)
Jakarta, 09/02/2025 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan penegasan penting terkait harga gabah pada masa panen raya tahun 2025 mendatang. Beliau memastikan harga gabah tidak boleh turun di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp6.500 per kilogram. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu lalu.
Jaminan Harga dan Swasembada Pangan
Mentan Amran menekankan pentingnya menjaga swasembada pangan nasional. Menurutnya, menjaga produksi dan harga gabah merupakan langkah krusial. "Ingat, kita ini mutlak harus swasembada. Karena itu produksi juga harus kita jaga. Jangan sampai turun apalagi merugikan petani," tegasnya. Beliau juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp16,6 triliun untuk pembangunan gudang penyimpanan guna menunjang stabilitas harga dan stok gabah.
Presiden, menurut Mentan Amran, telah memberikan arahan tegas terkait kewajiban pemerintah untuk membeli gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Pemerintah berkomitmen untuk mencegah penurunan harga gabah, bahkan hingga di bawah Rp5.500 per kilogram.
Peran Bulog dalam Serap Gabah
Direktur Utama Perum Bulog, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, menyatakan kesiapan Bulog untuk menyerap gabah sebanyak 3 juta ton selama masa panen raya Januari, Maret, dan April. Meskipun menghadapi keterbatasan sumber daya, Bulog berkomitmen untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. "Dan kami sangat mengharapkan support system dari Kementerian Pertanian (Kementan) terutama sinergi yang kuat yang akan menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan nasional," ujar Novi Helmy Prasetya.
Dukungan dari Wakil Menteri Pertanian
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas Bulog, turut menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga harga gabah tetap sesuai HPP. "Seperti yang disampaikan Pak Menteri Pertanian harga gabah tidak boleh turun karena akan mempengaruhi produksi dan nilai tukar petani," kata Sudaryono. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi petani dan memastikan keberlanjutan produksi pangan.
Kebijakan HPP dan Kesejahteraan Petani
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa pembaruan kebijakan HPP gabah kering panen (GKP) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kebijakan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi dan memperkuat cadangan beras pemerintah. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan produsen pangan mendapatkan harga yang layak atas hasil kerja keras mereka, sejalan dengan semangat mewujudkan swasembada pangan.
Kesimpulan
Komitmen pemerintah untuk menjaga harga gabah di atas Rp6.500 per kilogram pada panen raya 2025 menunjukkan prioritas yang tinggi terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Sinergi antara Kementerian Pertanian dan Bulog menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan pasokan beras yang cukup bagi seluruh masyarakat. Program pembangunan gudang penyimpanan juga diharapkan dapat memperkuat sistem logistik dan mengurangi potensi kerugian petani akibat fluktuasi harga.