Bapanas Tekankan Harga Pembelian Gabah Sesuai HPP Rp6.500/kg
Kepala Bapanas meminta semua penggiling padi untuk membeli gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500/kg, meskipun ada laporan pelanggaran di Sumatera Selatan, dan stok beras Bulog mencapai 1,9 juta ton.

Jakarta, 17 Februari 2025 - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Pernyataan ini disampaikan seusai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bersama Menteri Pertanian dan pemangku kepentingan lainnya di Jakarta.
Dorongan Kepatuhan HPP Gabah
Arief menekankan pentingnya semua penggiling padi mematuhi aturan pemerintah dalam membeli gabah dari petani. Ia mengungkapkan adanya temuan pengusaha penggiling padi di Sumatera Selatan yang masih membeli gabah di bawah HPP. Meskipun demikian, Arief menyatakan bahwa para pengusaha tersebut telah berkomitmen untuk segera menyesuaikan harga beli sesuai dengan HPP yang telah ditetapkan.
"Ya tentunya yang masih membeli gabah petani di bawah (harga pembelian pemerintah/HPP) Rp6.500 per kilogram harus didorong naik," tegas Arief. Ia menambahkan bahwa komunikasi telah terjalin dengan pengusaha tersebut untuk memastikan kepatuhan terhadap HPP.
HPP Gabah dan Kesejahteraan Petani
Pemerintah menetapkan HPP gabah sebesar Rp6.500 per kilogram sejak 15 Januari 2025, berlaku untuk pembelian oleh pemerintah dan penggilingan swasta di seluruh Indonesia. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani. Arief melaporkan bahwa rata-rata pembelian gabah saat ini sudah berada di atas HPP.
"Rata-rata pembelian gabah sudah di atas HPP," ujarnya. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepastian harga dan pendapatan bagi para petani.
Stok Beras dan Serapan Bulog
Arief juga menyampaikan informasi terkini mengenai stok cadangan beras pemerintah (CBP). Perum Bulog saat ini memiliki stok beras mencapai 1,9 juta ton. Serapan Bulog juga tergolong tinggi, sekitar 8-10 ribu ton per hari.
"Saat ini stok beras di Bulog kan 1,9 juta ton. Dan serapan Bulog juga sekitar 8-10 ribu ton per hari sekarang," kata Arief. Data ini menunjukkan kesiapan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan beras nasional.
Ancaman Hukum bagi Pelanggar HPP
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memberikan peringatan tegas kepada penggiling padi yang melanggar HPP. Ia menyatakan bahwa penggiling yang membeli gabah di bawah Rp6.500 per kilogram dapat berurusan dengan pihak kepolisian.
"Saya minta (penggiling padi) jangan main-main, kalau enggak nanti bisa dipanggil sama Polres," kata Zulhas. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menegakkan aturan dan melindungi petani.
Zulhas juga menegaskan bahwa harga Rp6.500 per kilogram untuk GKP adalah harga yang sudah disepakati dan harus dipatuhi oleh semua pihak. Ia mengakui adanya laporan pelanggaran di Sumatera Selatan dan meminta semua pihak untuk mematuhi kebijakan pemerintah demi kesejahteraan petani.
Kesimpulan
Bapanas berkomitmen untuk memastikan harga pembelian gabah sesuai HPP. Meskipun ada beberapa kasus pelanggaran, pemerintah telah mengambil langkah tegas untuk menegakkan aturan dan melindungi kesejahteraan petani. Stok beras yang cukup di Bulog juga menunjukkan kesiapan pemerintah dalam menghadapi potensi gejolak harga.