Menlu RI dan AS Bahas Kerja Sama Bilateral dan Keamanan Indo-Pasifik
Menlu RI dan Menlu AS baru, Marco Rubio, membahas kerja sama bilateral dan keamanan Indo-Pasifik, menekankan pentingnya kemitraan strategis kedua negara untuk kawasan yang aman dan makmur.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia dan Menlu baru Amerika Serikat, Marco Rubio, baru saja melakukan pembicaraan telepon membahas kerja sama bilateral dan keamanan kawasan Indo-Pasifik. Percakapan penting ini terjadi pada Rabu (22/1) waktu setempat, menurut pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS.
Pembahasan bilateral antara kedua Menlu ini menyoroti pentingnya hubungan Indonesia-AS. Keduanya sepakat bahwa kemitraan strategis komprehensif sangat penting untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang aman dan sejahtera. Hal ini ditegaskan langsung oleh Juru Bicara Deplu AS, Tammy Bruce.
Lebih lanjut, Menlu RI dan Menlu Rubio bertukar pandangan mengenai keamanan maritim di Laut China Selatan, mengingat pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Keduanya juga sepakat untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi nasional masing-masing negara.
Dalam konteks kerja sama ekonomi, kedua Menlu mengakui pentingnya penguatan kerja sama bilateral untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di berbagai sektor yang saling menguntungkan. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.
Selain itu, Menlu Rubio juga menyatakan dukungannya terhadap peran aktif Indonesia dalam proses perdamaian dan rekonstruksi pasca konflik di Timur Tengah. Komitmen Indonesia terhadap perdamaian global mendapat apresiasi dari Menlu AS.
Menariknya, pertemuan virtual ini terjadi tak lama setelah Marco Rubio resmi menjabat sebagai Menlu AS. Ia dilantik pada Senin (20/1) setelah disetujui Senat AS. Jabatan ini diembannya di tengah berbagai tantangan global, termasuk perang Rusia-Ukraina dan konflik di Timur Tengah.
Sebagai informasi tambahan, Marco Rubio, yang telah menjadi senator AS sejak 2010, dikenal dengan pandangan politiknya yang tegas terhadap beberapa negara seperti Iran, Kuba, Venezuela, dan China. Ia juga dikenal sebagai pendukung setia Israel. Pandangan politik luar negerinya cenderung sejalan dengan Presiden Trump, termasuk dukungannya untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Kesimpulannya, pembicaraan telepon antara Menlu RI dan Menlu AS menandai komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral dan menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik. Kesepakatan untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan kerjasama dalam isu-isu global menunjukkan kedalaman hubungan strategis Indonesia dan Amerika Serikat.