Mentan Amran Sulaiman Tekankan Integritas dan Meritokrasi di Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya profesionalisme, meritokrasi, dan anti-korupsi dalam jajaran Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada pangan.

Jakarta, 14 Februari 2024 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan penegasan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam jajaran Kementerian Pertanian (Kementan). Dalam pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementan di Jakarta, Jumat lalu, Mentan menekankan komitmen untuk mengawal swasembada pangan nasional, seraya mengingatkan bahaya korupsi.
Swasembada Pangan dan Ancaman Korupsi
Amran Sulaiman dengan tegas menyatakan, "Jauhi korupsi, enggak boleh korupsi. Laporkan kalau ada yang melakukan tindakan melanggar aturan. Pemecatan kami siapkan kalau ada yang korupsi-korupsi." Pernyataan tersebut menunjukkan keseriusan Mentan dalam memberantas praktik korupsi di lingkungan Kementan. Ia juga menekankan pentingnya kerja keras dan dedikasi dalam mencapai tujuan swasembada pangan. Menurutnya, tekanan yang tinggi akan menghasilkan kinerja terbaik, dan pertanian Indonesia yang maju berada di tangan para pegawainya.
Lebih lanjut, Mentan menyampaikan bahwa keberhasilan program swasembada pangan membutuhkan kerja keras dan komitmen tinggi dari seluruh jajaran Kementan. Ia menggambarkan tantangan ini sebagai "negara yang memanggil", mengingatkan bahwa keberhasilan akan terwujud melalui kerja keras dan dedikasi.
Penerapan Meritokrasi di Kementan
Mentan juga menekankan penerapan sistem meritokrasi dalam pengisian jabatan. "Sekarang ini kita terapkan meritokrasi. Bapak Ibu mendapatkan posisi karena memang layak di situ. Jadi, harus kerja dengan baik karena akan aku evaluasi terus," tegas Mentan. Sistem ini bertujuan untuk memberikan jabatan kepada mereka yang memiliki kompetensi dan prestasi, bukan berdasarkan koneksi atau faktor lain yang tidak relevan.
Amran Sulaiman menegaskan akan menindak tegas siapa pun yang mencoba mendapatkan jabatan dengan cara yang tidak sesuai aturan. Ia memberikan pesan yang lugas: "Tolong bekerja dengan baik, tidak usah cari keluarganya yang pejabat. Yang nitip-nitip, beri teguran. Kalau kamu mencintai jabatanmu dan mencintai keluargamu, maka kerja dengan baik." Pesan ini menekankan pentingnya integritas dan menghindari nepotisme dalam lingkungan kerja.
Integritas dan Pencegahan Korupsi
Selain meritokrasi, Mentan juga mengingatkan pentingnya integritas dan pencegahan korupsi. Ia meminta seluruh pegawai Kementan untuk menjunjung tinggi integritas dan menjauhi segala bentuk korupsi serta penyalahgunaan wewenang. Lebih jauh, ia mendorong pelaporan jika menemukan pelanggaran aturan. Hal ini menunjukkan komitmen Mentan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan transparan.
Dengan menekankan profesionalisme, meritokrasi, dan anti-korupsi, Mentan Amran Sulaiman berharap dapat meningkatkan kinerja Kementan dan mencapai swasembada pangan nasional. Komitmen ini membutuhkan kerja keras dan dedikasi dari seluruh jajaran Kementan, serta pengawasan yang ketat untuk mencegah praktik-praktik koruptif.
Kesimpulan
Pidato Mentan Amran Sulaiman pada pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementan memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya integritas, profesionalisme, dan meritokrasi dalam mencapai swasembada pangan. Komitmen untuk memberantas korupsi dan menerapkan sistem meritokrasi menunjukkan langkah serius pemerintah dalam membangun pertanian Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing.