Menteri dan Dubes Bersihkan Pantai Bali dari Sampah Plastik
Tiga menteri Indonesia dan beberapa duta besar negara lain berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih sampah plastik di pantai Bali pada Minggu, 19 Januari 2024, sebagai upaya untuk menjaga kebersihan destinasi wisata tersebut.

Aksi Bersih-Bersih Pantai Bali Libatkan Menteri dan Dubes
Minggu, 19 Januari 2024, menjadi saksi aksi bersih-bersih pantai di Kedonganan, Badung, Bali. Aksi ini tak biasa, karena melibatkan tiga menteri Indonesia dan sejumlah duta besar negara sahabat. Mereka bahu-membahu membersihkan sampah plastik di kawasan wisata terkenal ini. Inisiatif ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam mengatasi masalah sampah laut yang semakin mengkhawatirkan.
Mengapa Bali? Mengapa Sekarang?
Pemilihan Bali sebagai lokasi aksi bersih-bersih bukan tanpa alasan. Sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia, kebersihan Bali sangat krusial untuk menjaga citra pariwisata nasional. Aksi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk mengatasi masalah sampah plastik di laut. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan komitmen untuk menyelesaikan masalah sampah laut, "Hari ini dan seterusnya kita akan selesaikan sampah laut." Partisipasi menteri-menteri lain seperti Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Puspa, dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Diaz Hendropriyono, semakin memperkuat komitmen tersebut. Aksi serupa juga dilakukan di Jimbaran dan Kelan.
Kerja Sama Internasional dalam Penanganan Sampah
Aksi bersih-bersih ini juga mendapat dukungan internasional. Duta Besar Norwegia, Rut Kruger Griven, dan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA), Abdullah Salem Aldhaheri, turut serta dalam kegiatan ini. Perwakilan dari Denmark dan Inggris juga hadir. Keterlibatan internasional ini menekankan pentingnya kerjasama global dalam mengatasi masalah lingkungan global.
Skala Besar dan Kolaborasi Multipihak
Lebih dari 8.600 orang berpartisipasi dalam aksi ini. Selain para menteri dan duta besar, peserta terdiri dari anggota TNI dari Komando Daerah Militer IX Udayana, Kepolisian Daerah Bali, Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Badung, mahasiswa, pelaku usaha, dan berbagai instansi terkait. Kolaborasi multipihak ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya membersihkan pantai Bali.
Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Sampah Plastik
Pemerintah Indonesia telah membentuk tim khusus berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Tim ini bertanggung jawab untuk mendukung pengelolaan sampah, khususnya sampah laut di Bali. Penunjukan petugas khusus juga dilakukan untuk memastikan masalah sampah plastik di Bali dapat teratasi secara efektif. Menteri Nurofiq menegaskan komitmen pemerintah, "Bali adalah wajah Indonesia. Kita tidak akan ragu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Bali."
Dukungan dari UNDP dan Mitra Internasional
Pemerintah juga bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP), dengan dukungan Norwegia dan UEA. Kerja sama ini termasuk pemasangan 14 trash boom di sungai-sungai di Bali untuk mencegah sampah masuk ke laut. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah sampah plastik di Bali.
Kesimpulan
Aksi bersih-bersih pantai di Bali yang melibatkan menteri dan duta besar merupakan langkah nyata dalam mengatasi masalah sampah plastik. Kerja sama multipihak dan komitmen pemerintah menunjukkan upaya serius untuk menjaga keindahan dan kebersihan Bali sebagai destinasi wisata dunia. Keberhasilan aksi ini diharapkan dapat menginspirasi upaya serupa di daerah lain di Indonesia.