KLH Pimpin Gotong Royong Bersihkan Pantai Kuta, Wujudkan Komitmen Indonesia Jaga Laut
Kementerian Lingkungan Hidup dan sejumlah instansi serta masyarakat bahu-membahu membersihkan Pantai Kuta, Bali, sebagai upaya nyata menjaga kebersihan laut Indonesia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) memimpin aksi bersih-bersih Pantai Kuta, Bali, pada Minggu, 6 April. Aksi ini melibatkan kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan masyarakat, menunjukkan komitmen bersama dalam mengatasi masalah sampah laut yang menjadi tantangan global.
Inisiatif ini, yang diberi nama Aksi Bersih Sampah Laut Bali, merupakan kelanjutan dari aksi serupa pada 4 Januari 2025 yang diikuti lebih dari dua ribu peserta. Aksi kali ini melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pemerintah Kabupaten Badung, unsur TNI, dan masyarakat luas. Partisipasi aktif semua pihak menunjukkan pentingnya penanganan sampah laut yang membutuhkan solusi kolaboratif, seperti yang ditekankan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq.
"Masalah sampah laut adalah tantangan global yang membutuhkan solusi kolaboratif," tegas Menteri LH Hanif dalam keterangannya di Jakarta. Kegiatan ini bukan hanya sekadar membersihkan pantai, tetapi juga kampanye pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian laut melalui aksi kolaborasi, baik bagi masyarakat lokal maupun internasional.
Gotong Royong Lintas Sektor Bersihkan Sampah Pantai Kuta
Sebanyak 36 personel TNI gabungan dari Kodim 1611/Badung, Raider, dan Yonif 741, turut serta dalam aksi ini. Mereka membersihkan sampah plastik dan kayu dengan bantuan tiga alat loader dan ekskavator. Sampah yang terkumpul kemudian diangkut oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kedonganan.
KLH juga memberikan bantuan berupa satu truk pengangkut sampah dan trash boom, alat penyaring sampah di muara sungai untuk mencegah sampah plastik masuk ke laut. Bantuan ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA), didukung oleh UNDP Indonesia dan organisasi Clean Rivers.
Langkah kolaboratif ini sejalan dengan pembentukan Tim Koordinasi Penanganan Sampah Laut di Provinsi Bali oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) berdasarkan Keputusan Menko Pangan Nomor 03/M.PANGAN/KEP/01/2025. Tim ini melibatkan kementerian dan lembaga terkait, TNI/Polri, dan pemerintah daerah untuk penanganan sampah laut yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
Dukungan dan Komitmen Jaga Kebersihan Laut
Menteri Hanif menekankan komitmen Indonesia dalam menjaga lautnya. "Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam menjaga lautnya," ujarnya. Partisipasi aktif berbagai pihak dalam Aksi Bersih Sampah Laut Bali menunjukkan komitmen nyata untuk mengatasi masalah sampah laut dan menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu, upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya wilayah pesisir. Dengan kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan, diharapkan Pantai Kuta dan perairan sekitarnya dapat terbebas dari sampah dan tetap terjaga keindahannya.
Keberhasilan aksi ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antar lembaga pemerintah, TNI, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif bagi lingkungan. Harapannya, aksi serupa dapat ditiru di berbagai wilayah di Indonesia untuk menjaga kebersihan dan kelestarian laut.
Melalui aksi ini, Indonesia menunjukkan komitmen global dalam menjaga kelestarian laut. Kerja sama internasional dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah sampah laut yang semakin kompleks.
Kesimpulan
Aksi bersih-bersih Pantai Kuta yang digagas KLH menunjukkan komitmen nyata Indonesia dalam menjaga kebersihan laut. Kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan upaya ini dan diharapkan dapat menginspirasi aksi serupa di berbagai wilayah Indonesia.