Menteri Trenggono dan TNI AL Bongkar Pagar Laut Tangerang
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berkoordinasi dengan TNI AL untuk membongkar pagar laut di perairan Tangerang, Banten, demi membantu nelayan yang terdampak, sesuai instruksi Presiden.

Menteri Trenggono dan TNI AL bahu-membahu membongkar pagar laut yang dinilai menghambat aktivitas nelayan di perairan Tangerang, Banten. Koordinasi intensif dilakukan untuk memastikan proses pembongkaran sepanjang 30,16 kilometer tersebut berjalan cepat, aman, dan terukur.
Senin (20/1), Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, mengumumkan rencana koordinasi dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan jajarannya. Rapat koordinasi yang melibatkan Wakil Menteri KKP, Didit Herdiawan Ashaf, dijadwalkan Rabu pagi (22/1). Setelahnya, KKP dan TNI AL langsung bergerak membongkar pagar laut tersebut.
Trenggono menegaskan pembongkaran ditargetkan selesai pada Rabu siang (22/1). Hal ini sebagai respon atas permasalahan pagar laut yang ramai diperbincangkan dan berdampak pada aktivitas nelayan. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap dampak pagar laut tersebut.
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan, koordinasi bersama Menteri Trenggono dan Wakil Menteri KKP merupakan bagian dari evaluasi. Tujuannya untuk mencari cara terbaik membongkar pagar laut dengan cepat, aman, dan praktis agar nelayan dapat kembali beraktivitas tanpa hambatan.
Langkah ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk membantu kesulitan masyarakat nelayan yang terdampak keberadaan pagar laut tersebut. TNI AL, sesuai arahan Presiden, dikerahkan untuk mendukung upaya ini.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri KKP, Doni Ismanto Darwin, menjelaskan bahwa Menteri Trenggono telah menginstruksikan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, untuk membongkar pagar laut dalam waktu maksimal 48 jam. Waktu tersebut juga memberi kesempatan bagi pihak yang merasa bertanggung jawab atas pagar untuk segera melapor.
Doni menambahkan, selama 48 jam tersebut, Dirjen PSDKP mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan, termasuk logistik, personel, armada, dan koordinasi dengan TNI AL, instansi terkait, nelayan setempat, pakar lingkungan dan pelayaran. Tujuannya untuk memastikan pembongkaran terlaksana dengan cepat, tepat, dan terukur.
Pembongkaran akan dilakukan sesuai koridor hukum dan memperhatikan kelestarian lingkungan. KKP menekankan komitmennya untuk menjaga kelestarian laut Indonesia demi kesejahteraan bersama.
Dengan koordinasi yang solid antara KKP dan TNI AL, diharapkan pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang dapat berjalan lancar dan memberikan solusi bagi nelayan yang terdampak.