600 Personel TNI AL dan Nelayan Bongkar Pagar Laut di Tangerang
Sebanyak 600 personel TNI AL dan nelayan bahu-membahu membongkar pagar laut sepanjang pesisir pantai utara Kabupaten Tangerang, Banten, atas perintah Presiden, untuk menuntaskan konflik dan membuka akses nelayan.

Operasi Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang Libatkan 600 Personel TNI AL dan Nelayan
Pada Sabtu, 18 Januari 2024, sebanyak 600 personel TNI Angkatan Laut (AL) bersama nelayan setempat bergotong-royong membongkar pagar laut di sepanjang perairan pesisir utara Kabupaten Tangerang, Banten. Aksi ini dimulai dari Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, sekitar pukul 08.30 WIB, dan berakhir di Pantai Kronjo, Kecamatan Kronjo. Pembongkaran ini merupakan tindak lanjut perintah Presiden untuk menindak tegas pembangunan pagar laut yang dinilai merugikan nelayan.
Proses Pembongkaran dan Peran Nelayan
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta, Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, menjelaskan proses pembongkaran pagar bambu sepanjang kurang lebih dua kilometer tersebut dilakukan secara bertahap. Sebanyak 30 kapal nelayan dikerahkan untuk membantu proses pengangkutan material pagar yang dibongkar. Prosesnya dilakukan secara manual, dengan personel TNI AL dan nelayan bekerja sama mencabut bambu-bambu setinggi enam meter dari dasar laut, baik dengan tangan maupun dengan bantuan tali dan kapal.
Reaksi Positif Nelayan dan Investigasi yang Berjalan
Para nelayan yang ikut serta dalam pembongkaran ini mengungkapkan rasa syukur dan lega. Salah seorang nelayan, Sahroni, menyatakan, "Tentu kami bersyukur sekali dengan adanya langkah itu, kami tidak kesusahan lagi, tidak harus mutar." Hal ini menunjukkan dampak positif dari pembongkaran pagar tersebut terhadap aktivitas nelayan setempat.
Latar Belakang dan Investigasi Kasus
Sebelumnya, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah menginstruksikan pencabutan dan penyelidikan kepemilikan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer tersebut. Muzani menyatakan, "Beliau sudah setuju pagar laut: pertama, itu disegel. Kemudian, yang kedua, beliau perintahkan untuk dicabutkan, gitu. Usut, begitu." Hasil investigasi awal menunjukkan bahwa pemasangan pagar dilakukan secara manual, tanpa alat berat. Namun, investigasi lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan pagar tersebut.
Langkah Pemerintah dan Penyegelan Awal
Sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam konflik ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI telah lebih dulu melakukan penyegelan pagar laut tersebut sebelum pembongkaran dilakukan. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan masalah dan memberikan keadilan bagi nelayan.
Kesimpulan
Pembongkaran pagar laut di Tangerang merupakan aksi nyata pemerintah dalam merespon permasalahan yang dihadapi oleh nelayan. Kerja sama antara TNI AL dan nelayan menunjukkan sinergi yang positif dalam menyelesaikan konflik dan mengembalikan akses nelayan terhadap wilayah perairan. Investigasi yang sedang berlangsung diharapkan dapat mengungkap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan ilegal tersebut dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.