Said Didu Apresiasi Pembongkaran Pagar Pantai Tangerang
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, memberikan apresiasi atas pembongkaran pagar laut ilegal di Kabupaten Tangerang yang dilakukan pemerintah, menyebutnya sebagai langkah tegas untuk menegakkan hukum dan melindungi nelayan.

Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN periode 2005—2010, memberikan apresiasi terhadap tindakan pemerintah dalam membongkar pagar laut ilegal di pesisir pantai utara Kabupaten Tangerang, Banten. Pembongkaran yang melibatkan TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan nelayan setempat dilakukan pada Rabu, 22 November 2023 di Tanjung Pasir. Menurut Said Didu, aksi ini menandakan kehadiran negara kembali di wilayah tersebut.
Didu berharap langkah tegas ini menjadi awal untuk membongkar berbagai pelanggaran serupa di sepanjang pantura Kabupaten Tangerang. Ia menyebut pembongkaran pagar sebagai 'membuka kotak pandora', karena diduga masih banyak kasus serupa yang belum terungkap. Ia melihat aksi ini sebagai bentuk negara melindungi nelayan yang selama ini dirugikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pernyataan Didu di media sosial, yang sebelumnya dilaporkan ke polisi oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Tangerang, kini menjadi bukti dan harapan bagi masyarakat. Didu menegaskan bahwa masalah pagar laut ini bukan isu hoax, melainkan indikasi perampokan aset negara yang memanfaatkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2021.
Sebanyak 1.500 personel gabungan TNI Angkatan Laut (AL), KKP, dan nelayan berpartisipasi dalam pembongkaran pagar sepanjang pesisir pantai utara Tangerang. Pembongkaran diawasi langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, Direktur Jenderal PSDKP KKP, Pung Nugroho Saksono, dan Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Haryadi. Kegiatan dimulai di Pantai Tanjung Pasir sekitar pukul 09.55 WIB dan berlanjut hingga pesisir pantai Kronjo.
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta, Brigjen TNI Mar. Harry Indarto, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan bertahap. Tahap pertama di Tanjung Pasir, diikuti tahap kedua di Kronjo. Puluhan kapal dari TNI AL, KKP, dan nelayan dikerahkan untuk mendukung proses pembongkaran pagar bambu setinggi 6 meter. Tiga kapal perang jenis Ranpur Amfibi LVT TNI AL juga dikerahkan untuk membantu proses tersebut.
Proses pembongkaran melibatkan ratusan personel TNI dan nelayan yang secara langsung mencabut pagar. Kehadiran pemerintah dalam peristiwa ini menunjukkan komitmen untuk melindungi hak nelayan dan menegakkan hukum di wilayah pesisir.
Kesimpulannya, pembongkaran pagar laut di Tangerang merupakan langkah signifikan dalam penegakan hukum dan perlindungan nelayan. Apresiasi Said Didu terhadap tindakan pemerintah ini diharapkan dapat mendorong upaya serupa untuk mengatasi masalah serupa di wilayah lain.