TNI AL Bongkar 22,5 Km Pagar Laut di Tangerang: Operasi Gabungan Atasi Berbagai Kendala
TNI AL berhasil membongkar 22,5 kilometer pagar laut ilegal di Tangerang, Banten, berkat operasi gabungan dengan nelayan dan lembaga terkait, kendati menghadapi tantangan cuaca dan kondisi lapangan.
![TNI AL Bongkar 22,5 Km Pagar Laut di Tangerang: Operasi Gabungan Atasi Berbagai Kendala](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230316.025-tni-al-bongkar-225-km-pagar-laut-di-tangerang-operasi-gabungan-atasi-berbagai-kendala-1.jpg)
TNI AL Sukses Bongkar Pagar Laut Ilegal
Jakarta, 6 Februari 2025 – TNI Angkatan Laut (AL) berhasil menyelesaikan pembongkaran pagar laut sepanjang 22,5 kilometer di wilayah perairan Tanjung Pasir dan Kronjo, Tangerang, Banten. Operasi besar-besaran yang melibatkan 219 personel TNI AL dari Pasmar 1, Lantamal III, dan Koarmada I ini, didukung oleh berbagai armada laut, termasuk Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla), perahu karet, dan kapal cepat, rampung pada Rabu, 5 Februari 2025. Keberhasilan ini merupakan buah kerja keras yang dimulai sejak 18 Januari 2025, melibatkan kolaborasi TNI AL dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait.
Kerja Sama TNI AL dan Nelayan Lokal
Pembongkaran pagar laut ilegal sepanjang 18,2 km di Tanjung Pasir dan 4,3 km di Kronjo ini bukan hanya tanggung jawab TNI AL. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama I Made Wira Hady, menjelaskan peran penting nelayan lokal dalam operasi ini. Sebanyak 40 nelayan turut serta membantu proses pembongkaran dengan mengerahkan 8 kapal nelayan mereka. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi yang kuat antara TNI AL dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan kelestarian wilayah pesisir.
Tantangan dan Kendala di Lapangan
Operasi pembongkaran tidak berjalan tanpa kendala. Laksamana Pertama I Made Wira Hady mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi tim, termasuk cuaca buruk dan gelombang tinggi yang cukup berbahaya. Kondisi laut yang dinamis ini menambah kompleksitas operasi dan menuntut kewaspadaan ekstra dari seluruh personel yang terlibat. Selain itu, keberadaan keramba apung yang tertancap di sekitar pagar bambu juga menjadi kendala yang perlu diatasi dengan strategi khusus.
Komitmen TNI AL terhadap Perintah Presiden
Meskipun dihadapkan pada berbagai kendala, TNI AL tetap berkomitmen untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Pembongkaran pagar laut ini merupakan perintah langsung dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat pesisir, serta penegakan hukum di wilayah perairan Indonesia. TNI AL menegaskan komitmennya untuk terus berupaya secara maksimal dalam menyelesaikan pembongkaran pagar laut ini sesuai arahan Presiden RI.
Dampak Positif Pembongkaran Pagar Laut
Pembongkaran pagar laut sepanjang 22,5 kilometer ini diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat pesisir. Pagar laut ilegal seringkali dikaitkan dengan berbagai masalah, seperti pencemaran lingkungan, pencurian ikan, dan konflik antar nelayan. Dengan dihilangkannya pagar-pagar tersebut, diharapkan dapat memulihkan ekosistem laut, meningkatkan hasil tangkapan nelayan, dan menciptakan suasana yang lebih kondusif di wilayah pesisir. Langkah ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi sumber daya laut Indonesia.
Kesimpulan: Sukses Operasi Gabungan TNI AL
Keberhasilan TNI AL dalam membongkar pagar laut sepanjang 22,5 kilometer di Tangerang merupakan bukti nyata dari kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi yang efektif. Operasi ini tidak hanya menunjukkan kemampuan TNI AL dalam menghadapi tantangan di lapangan, tetapi juga menekankan pentingnya kerja sama antara TNI AL, masyarakat, dan pemerintah dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi contoh bagi upaya-upaya serupa di wilayah lain di Indonesia.
Data dan Fakta
- Panjang pagar laut yang dibongkar: 22,5 km (18,2 km di Tanjung Pasir dan 4,3 km di Kronjo)
- Jumlah personel TNI AL yang terlibat: 219 personel
- Alat utama yang digunakan: 1 Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla), 10 perahu karet (PK), 1 RBB (Ranger Boat), 1 RHIB (Rigid-Hull Inflatable Boat)
- Jumlah nelayan yang membantu: 40 orang dengan 8 kapal nelayan
- Durasi operasi: Dimulai 18 Januari 2025, selesai 5 Februari 2025
"TNI AL berkomitmen untuk terus berupaya secara maksimal dalam menyelesaikan pembongkaran pagar laut ini sesuai perintah langsung Presiden RI Prabowo Subianto guna memastikan keamanan serta kesejahteraan masyarakat pesisir," kata Laksamana Pertama I Made Wira Hady.