Momen Langka, Narapidana Terorisme Ikuti Upacara HUT RI di Jember: Wujud Ikrar Setia NKRI
Seorang narapidana terorisme di Jember menunjukkan perubahan signifikan dengan mengikuti upacara HUT RI, menandai ikrar setia pada NKRI. Simak perjalanan transformasinya!

Seorang narapidana terorisme (napiter), Syaifulah Rifai, menunjukkan komitmen kebangsaannya. Ia mengikuti upacara bendera Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Acara tersebut berlangsung di alun-alun Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Minggu, 17 Agustus.
Kehadiran Syaifulah dalam upacara ini menjadi sorotan setelah ia mendapatkan pembebasan bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Jember. Momen ini sekaligus menjadi wujud nyata dari ikrar setia yang telah ia ucapkan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Usai upacara, Syaifulah Rifai menyatakan pentingnya mengenang jasa para pahlawan melalui partisipasi aktif. Ia berkomitmen untuk terus belajar menjadi seorang muslim yang lebih mencintai NKRI, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Ikrar Setia dan Komitmen Nasionalisme
Syaifulah Rifai, yang berasal dari Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, terlihat khidmat mengikuti seluruh rangkaian upacara bendera. Partisipasinya ini merupakan kelanjutan dari ikrar setia pada NKRI yang telah ia lakukan sebelum mendapatkan pembebasan bersyarat.
Ia menegaskan akan terus mengikuti arahan dan bimbingan dari petugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Hal ini bertujuan agar ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Komitmen Syaifulah untuk mencintai NKRI dan menjauhi paham radikalisme menjadi contoh nyata keberhasilan program deradikalisasi. Ini menunjukkan bahwa mantan narapidana terorisme dapat kembali berintegrasi dengan masyarakat.
Peran BNPT dan Densus 88 dalam Pembinaan
Tenaga Ahli Kepala Biro Perencanaan Hukum dan Humas BNPT RI, Sony Agus Setiawan, menjelaskan bahwa pihaknya secara aktif mengajak eks napiter untuk berpartisipasi dalam kegiatan kebangsaan. Tujuannya adalah untuk memperdalam rasa nasionalisme dan mencegah pengaruh paham radikalisme.
BNPT terus memberikan pembinaan intensif kepada narapidana terorisme sejak masa penahanan hingga pembebasan bersyarat. Pembinaan ini diharapkan dapat mengembalikan kesetiaan mereka pada NKRI.
Melalui program-program ini, BNPT berupaya agar eks napiter dapat kembali diterima oleh masyarakat. Mereka diharapkan menjadi muslim yang cinta tanah air dan berkontribusi positif bagi bangsa.
Dukungan Ekonomi sebagai Kunci Reintegrasi
Selain pembinaan ideologi, BNPT juga memberikan perhatian serius pada aspek ekonomi bagi eks narapidana terorisme. Sony Agus Setiawan menyebutkan bahwa faktor ekonomi seringkali menjadi salah satu penyebab seseorang terpengaruh paham radikalisme.
Oleh karena itu, BNPT berupaya menyediakan lapangan pekerjaan atau dukungan modal usaha bagi eks napiter. Harapannya, dengan kondisi ekonomi yang stabil, mereka tidak lagi terjerat dalam lingkaran radikalisme.
Pendekatan komprehensif ini, yang mencakup pembinaan ideologi dan dukungan ekonomi, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya deradikalisasi. Ini adalah langkah penting untuk memastikan reintegrasi penuh para mantan napiter ke dalam masyarakat.