Mukomuko Usulkan 400 Hektare Lahan Cetak Sawah Baru, Acuan Data SID 2019
Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mengusulkan 400 hektare lahan untuk program cetak sawah baru tahun 2025 dengan acuan data Survei Investigasi Desain (SID) tahun 2019, menunggu validasi ulang dari pemerintah Provinsi Bengkulu.

Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mengajukan usulan lahan cetak sawah baru seluas 400 hektare untuk program Kementerian Pertanian tahun 2025. Usulan ini berdasarkan data Survei Investigasi Desain (SID) tahun 2019, dan akan diverifikasi ulang oleh tim pemerintah Provinsi Bengkulu setelah Lebaran. Proses pengajuan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko dan Gubernur Bengkulu, yang telah berkoordinasi dengan Menteri Pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriani Ilyas, menjelaskan bahwa Provinsi Bengkulu mendapatkan alokasi 2.000 hektare lahan cetak sawah dan 8.000 hektare jaringan irigasi dari Kementerian Pertanian. Meskipun Kabupaten Mukomuko berpotensi memiliki 1.400 hektare lahan cetak sawah berdasarkan data SID 2019, hanya 400 hektare yang diusulkan. Pemilihan lahan ini didasarkan pada pertimbangan kesiapan lahan dan ketersediaan irigasi untuk memastikan lahan tersebut dapat langsung produktif.
Keputusan untuk hanya mengusulkan 400 hektare merupakan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya. Pemkab Mukomuko ingin memastikan lahan yang dicetak sawah benar-benar dapat berfungsi optimal. Usulan tersebut telah disetujui pemerintah provinsi, namun masih menunggu hasil SID ulang yang akan dilakukan untuk memvalidasi data dan memastikan kesiapan lahan serta kesediaan petani untuk berpartisipasi dalam program ini.
Verifikasi Ulang Data SID dan Sosialisasi ke Petani
Tim dari pemerintah Provinsi Bengkulu akan melakukan Survei Investigasi Desain (SID) ulang terhadap calon petani dan lokasi lahan yang diusulkan. Kegiatan ini dijadwalkan setelah Lebaran. SID ulang ini bertujuan untuk memvalidasi data tahun 2019 dan memastikan keakuratan data lahan yang diusulkan. Selain itu, verifikasi ini juga memastikan kesesuaian lahan dengan kriteria program cetak sawah.
Selain melakukan SID ulang, tim provinsi juga akan melakukan sosialisasi kepada para petani. Sosialisasi ini penting untuk memastikan para petani pemilik lahan setuju dan memahami program cetak sawah serta komitmen mereka untuk tidak mengalihfungsikan lahan tersebut setelah program selesai. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program cetak sawah di Kabupaten Mukomuko.
Proses sosialisasi ini juga akan mencakup penjelasan mengenai persyaratan dan mekanisme program, serta manfaat yang akan diperoleh petani. Dengan demikian, diharapkan partisipasi petani akan lebih optimal dan program cetak sawah dapat berjalan lancar.
"Mereka dari pemerintah provinsi yang akan melakukan SID ulang. Pelaksanaannya dijadwalkan setelah Lebaran tahun ini," ujar Fitriani Ilyas.
Potensi Lahan dan Kesiapan Infrastruktur
Kabupaten Mukomuko memiliki potensi lahan cetak sawah yang cukup besar, yaitu sekitar 1.400 hektare berdasarkan data SID 2019. Namun, hanya lahan seluas 400 hektare yang diusulkan karena pertimbangan kesiapan infrastruktur irigasi. Pemilihan lahan yang telah teraliri irigasi bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas dan mengurangi risiko kegagalan panen.
Dengan memastikan ketersediaan irigasi, diharapkan lahan yang dicetak sawah dapat langsung dimanfaatkan oleh petani dan menghasilkan produksi pertanian yang optimal. Hal ini juga akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani dan perekonomian daerah.
"Kami belajar dari pengalaman sebelumnya. Lahan yang dicetak harus langsung bisa difungsikan. Berdasarkan potensi yang ada, lahan yang sudah teraliri irigasi diperkirakan seluas 400 hektare," jelas Fitriani Ilyas.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko berkomitmen untuk mendukung program cetak sawah ini dan memastikan keberhasilannya. Dengan adanya verifikasi ulang data dan sosialisasi kepada petani, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Mukomuko.
"Jangan sampai petani pemilik lahan tidak setuju. Harus ada pernyataan dari petani penerima program ini bahwa mereka tidak akan mengalihfungsikan lahannya," tegas Fitriani Ilyas.
Kesimpulan
Program cetak sawah di Kabupaten Mukomuko merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Dengan mengusulkan lahan yang telah siap dan memastikan kesediaan petani, diharapkan program ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.