Mukomuko Rehabilitasi 110 Jaringan Irigasi untuk Swasembada Pangan
Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, akan merehabilitasi 110 jaringan irigasi pada 2025 untuk mendukung swasembada pangan dan meningkatkan luas lahan persawahan yang terus menyusut.

Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, berencana merehabilitasi 110 unit jaringan daerah irigasi pada tahun 2025. Program ini bertujuan untuk mendukung swasembada pangan dan mengatasi permasalahan penyusutan lahan persawahan di daerah tersebut. Anggaran pembangunan berasal dari APBN 2025, merupakan hasil asistensi Gubernur Bengkulu dengan Menteri Pertanian terkait program pembangunan irigasi seluas 8.000 hektar di Provinsi Bengkulu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriani Ilyas, menjelaskan bahwa dari total lahan 8.000 hektar yang mendapatkan program rehabilitasi irigasi di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Mukomuko mendapatkan alokasi untuk lahan seluas 1.000 hektar. "Kabupaten Mukomuko mendapat pembangunan rehabilitasi 110 unit jaringan daerah irigasi tersebar di daerah ini," kata Fitriani Ilyas.
Rehabilitasi ini diharapkan dapat menambah luas tanam padi di Kabupaten Mukomuko yang mengalami penurunan signifikan. Penyusutan lahan sawah ini menjadi perhatian serius mengingat peningkatan luas lahan perkebunan sawit yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi: Solusi untuk Persoalan Lahan Sawah
Pembangunan rehabilitasi 110 jaringan daerah irigasi di Kabupaten Mukomuko akan difokuskan pada jaringan tersier dan sekunder. Penentuan lokasi rehabilitasi akan mempertimbangkan kondisi jaringan irigasi yang ada. Jika pekerjaan berada di jaringan sekunder, maka akan diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, sedangkan jaringan tersier akan ditangani oleh Dinas Pertanian Mukomuko.
Fitriani Ilyas menambahkan bahwa luas lahan persawahan di daerah irigasi Manjuto, yang meliputi lima kecamatan, telah berkurang drastis. Dari 9.063 hektar pada tahun 2000, luas sawah tersebut menyusut menjadi 2.368 hektar pada tahun 2019. Penyusutan ini terjadi meskipun sempat mengalami peningkatan pada tahun 2008 akibat program cetak sawah.
Sementara itu, luas lahan perkebunan sawit di wilayah tersebut meningkat pesat, mencapai 79,5 persen dari 3.391 hektar pada tahun 2000 menjadi 22.315 hektar pada tahun 2019. Kondisi ini menunjukkan adanya pergeseran penggunaan lahan yang perlu diatasi.
Harapan untuk Swasembada Pangan
Rehabilitasi jaringan irigasi diharapkan mampu mengatasi permasalahan penyusutan lahan persawahan dan meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Mukomuko. Dengan tersedianya infrastruktur irigasi yang memadai, diharapkan para petani dapat kembali mengoptimalkan lahan pertanian mereka dan berkontribusi terhadap swasembada pangan di daerah tersebut.
Program ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Peningkatan produksi pertanian akan meningkatkan pendapatan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mukomuko. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengawasi pelaksanaan proyek ini agar berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Keberhasilan program rehabilitasi jaringan irigasi ini akan menjadi contoh bagi daerah lain di Provinsi Bengkulu yang menghadapi permasalahan serupa. Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, diharapkan swasembada pangan di Kabupaten Mukomuko dapat terwujud.
Langkah ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk meningkatkan sektor pertanian dan kesejahteraan petani di Indonesia. Semoga rehabilitasi ini berjalan lancar dan memberikan hasil yang maksimal bagi masyarakat Mukomuko.