11.000 Meter Irigasi Rusak di Rejang Lebong, Butuh Perbaikan Segera
Dinas Pertanian Rejang Lebong melaporkan kerusakan 11.000 meter jaringan irigasi tersier dan mengusulkan perbaikan segera melalui bantuan pemerintah pusat untuk menyelamatkan 1.100 hektare sawah.

Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, menghadapi masalah kerusakan jaringan irigasi yang cukup signifikan. Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong melaporkan kerusakan sepanjang 11.000 meter pada jaringan irigasi tersier. Perbaikan segera dibutuhkan untuk mencegah kerugian sektor pertanian.
Kerusakan ini meliputi berbagai masalah, seperti saluran irigasi yang tertimbun, terputus, bocor, dan membutuhkan penyambungan. Kepala Distankan Rejang Lebong, Amrul Eby, menjelaskan bahwa jaringan irigasi yang rusak ini berada di bawah kewenangan Kabupaten Rejang Lebong, bukan PU pengairan, PU provinsi, atau Balai Air dan Sungai.
Amrul Eby mengungkapkan bahwa perbaikan irigasi ini menjadi prioritas di tahun 2025. Namun, keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Rejang Lebong membuat proses perbaikan menjadi lambat. Oleh karena itu, Distankan berupaya mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat yang saat ini tengah fokus pada pengembangan sektor pertanian.
Usulan perbaikan telah disampaikan kepada Bupati Rejang Lebong (pejabat lama dan baru terpilih) serta DPRD Rejang Lebong. Distankan menekankan urgensi perbaikan ini karena 1.100 hektare sawah terdampak langsung akibat kerusakan irigasi. Sawah-sawah tersebut telah siap tanam, hanya terkendala masalah irigasi.
Sebelum memulai program cetak sawah baru, Distankan menekankan perlunya Detail Engineering Design (DED) atau studi kelayakan yang komprehensif. Saat ini, data visual dan pengukuran yang akurat untuk proyek cetak sawah baru masih belum tersedia. Wilayah potensial untuk cetak sawah baru berada di Kecamatan Kota Padang, Sindang Beliti Ilir, Bermani Ulu, dan Bermani Ulu Raya.
Selain perbaikan irigasi, Distankan juga melihat kebutuhan mendesak akan pembangunan bendungan. Pembangunan bendungan ini membutuhkan kajian mendalam dari tim ahli, konsultan, perguruan tinggi, dan Balai Air dan Sungai untuk menjamin ketersediaan air, terutama menghadapi potensi dampak El Niño.
Sebelumnya, Distankan telah mengajukan usulan perbaikan 70 titik jaringan irigasi kepada Kementerian Pertanian. Kerusakan ini tersebar di 34 desa/kelurahan di 13 dari 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong. Perbaikan irigasi ini diharapkan dapat menyelamatkan sektor pertanian dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Rejang Lebong.