Irigasi Jebol Mukomuko: Program Prioritas, Butuh Rp500 Juta
Irigasi Air Dikit Kecil di Mukomuko, Bengkulu jebol akibat banjir, membuat perbaikannya menjadi program prioritas pemerintah daerah dengan perkiraan anggaran Rp500 juta, ditargetkan tahun 2026.
Banjir di Desa Penarik, Mukomuko, Bengkulu mengakibatkan jebolnya bendungan Irigasi Air Dikit Kecil. Perbaikannya kini menjadi program prioritas pemerintah daerah setempat.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko telah meninjau lokasi. Kepala Dinas PUPR, Apriansyah, menyatakan bahwa saat ini belum tersedia anggaran untuk perbaikan. Meskipun demikian, proyek perbaikan telah masuk dalam program prioritas daerah.
Anggaran dan Perencanaan
Anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp500 juta. Apriansyah memperkirakan alokasi anggaran tersebut baru akan tersedia pada tahun 2026. Hal ini berarti para petani di Desa Penarik harus bersabar menunggu perbaikan irigasi yang rusak.
Dana belanja tidak terduga tidak dapat digunakan karena kejadian banjir telah berlangsung lebih dari 14 hari. Ini menjadi kendala tersendiri dalam percepatan perbaikan irigasi.
Dampak terhadap Petani
Sudianto, seorang petani Desa Penarik, melaporkan bahwa kerusakan irigasi telah terjadi selama 20 hari. Hal ini mengganggu aktivitas pertanian para petani di wilayah tersebut.
Kelompok Tani Maju Makmur, yang beranggotakan sejumlah petani Desa Penarik, mengandalkan Irigasi Air Dikit Kecil untuk mengairi lahan sawah seluas sekitar lima hektare. Sayangnya, sebagian besar lahan sawah tersebut telah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit.
Para petani biasanya menanam padi tiga kali setahun. Panen terakhir sebelum irigasi jebol terjadi pada November 2024. Saat ini, para petani khawatir lahan pertanian mereka akan semakin berkurang jika irigasi tidak segera diperbaiki.
Harapan Petani
Para petani berharap pemerintah daerah segera memperbaiki irigasi yang jebol. Mereka khawatir jika tidak segera diperbaiki, lahan pertanian mereka akan terus beralih fungsi menjadi perkebunan sawit. Kehilangan sumber pengairan akan berdampak besar pada mata pencaharian mereka.