Petani Mukomuko Gotong Royong Perbaiki Irigasi Usai Banjir
Petani di Desa Penarik, Mukomuko, Bengkulu, berinisiatif memperbaiki bendungan irigasi yang rusak akibat banjir dengan swadaya, sementara pemerintah daerah masih mengupayakan anggaran perbaikan.
![Petani Mukomuko Gotong Royong Perbaiki Irigasi Usai Banjir](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/23/090024.928-petani-mukomuko-gotong-royong-perbaiki-irigasi-usai-banjir-1.jpg)
Banjir di Desa Penarik, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, beberapa waktu lalu menyebabkan kerusakan pada bendungan irigasi Air Dikit Kecil. Akibatnya, para petani setempat terhambat dalam menanam padi. Sudianto, Ketua Kelompok Tani Maju Makmur, langsung bergerak cepat mencari solusi.
Inisiatif Swadaya Petani
Para petani di Desa Penarik, Kecamatan Penarik, tidak tinggal diam. Mereka berinisiatif mengumpulkan dana dan bergotong royong memperbaiki bendungan irigasi secara sementara. Sudianto menjelaskan, "Kami mengumpulkan material seperti kayu, karung pasir, dan paku untuk perbaikan darurat. Pekerjaan yang lebih kompleks, kami sewa tukang harian."
Perjuangan Mendapatkan Bantuan Pemerintah
Sudianto juga telah berupaya mendapatkan bantuan dari pemerintah. Ia telah menghubungi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Pertanian Mukomuko melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), baik lewat pesan WhatsApp maupun surat resmi. Perbaikan irigasi yang rusak ini sangat penting bagi kelangsungan pertanian di desa tersebut.
Ancaman Alih Fungsi Lahan
Kerusakan irigasi ini berdampak serius bagi petani. Luas lahan persawahan yang tadinya 70 hektare, kini menyusut drastis menjadi hanya 6 hektare. Sudianto khawatir, jika perbaikan irigasi terus tertunda, para petani akan beralih ke tanaman lain, bahkan mungkin kelapa sawit. Ia pun menghimbau agar petani memilih menanam jagung atau kacang sebagai alternatif sementara.
Tanggapan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Mukomuko, melalui Kepala Dinas PUPR Apriansyah, telah meninjau lokasi kerusakan. Namun, Apriansyah menyatakan belum ada anggaran untuk perbaikan saat ini. "Kami sudah meninjau lokasi, tetapi belum ada anggaran. Kami akan memasukkannya dalam program prioritas daerah," ujar Apriansyah. Perbaikan diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp500 juta dan kemungkinan baru bisa dianggarkan pada tahun 2026.
Harapan Petani
Petani Desa Penarik sangat berharap pemerintah segera merealisasikan perbaikan irigasi. Perbaikan irigasi bukan hanya soal produksi padi, tetapi juga kelangsungan mata pencaharian dan perekonomian masyarakat desa. Kehilangan akses irigasi yang memadai dapat mengancam keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut dan berpotensi meningkatkan alih fungsi lahan ke perkebunan sawit.
Kesimpulan
Perbaikan irigasi di Desa Penarik, Mukomuko, menjadi contoh nyata kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah. Meskipun petani telah berupaya dengan gotong royong, peran pemerintah dalam menyediakan anggaran dan dukungan teknis sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut.