Petani Mukomuko Tunda Tanam Padi Akibat Irigasi Jebol
Petani di Desa Penarik, Mukomuko, Bengkulu menunda penanaman padi karena kerusakan irigasi akibat banjir yang belum diperbaiki, mengancam produktivitas pertanian dan alih fungsi lahan.
![Petani Mukomuko Tunda Tanam Padi Akibat Irigasi Jebol](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/18/160030.575-petani-mukomuko-tunda-tanam-padi-akibat-irigasi-jebol-1.jpg)
Banjir Rusak Irigasi, Petani Mukomuko Terpaksa Tunda Tanam Padi
Sejumlah petani di Desa Penarik, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, harus menunda masa tanam padi mereka. Penyebabnya? Bendungan Irigasi Air Dikit Kecil jebol akibat banjir yang terjadi sekitar 20 hari lalu dan hingga kini belum diperbaiki. Sudianto, seorang petani setempat, mengungkapkan kesulitan ini saat dihubungi pada Sabtu lalu.
Dampak Jebolnya Irigasi terhadap Petani
Para petani, yang tergabung dalam Kelompok Tani Maju Makmur, mengandalkan Irigasi Air Dikit Kecil untuk mengairi lahan pertanian mereka seluas sekitar lima hektar. Sayangnya, luas lahan yang tadinya teraliri irigasi ini kini jauh berkurang karena sebagian telah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit. Kondisi ini semakin mempersulit para petani yang biasanya panen tiga kali setahun.
Penundaan Tanam dan Ancaman Alih Fungsi Lahan
Sudianto menjelaskan, seharusnya bulan Januari ini merupakan masa tanam padi. Panen terakhir mereka sebelum bencana terjadi adalah November 2024. Kejadian ini membuat petani khawatir areal persawahan mereka akan semakin menyusut karena tidak adanya sumber irigasi. Ancaman alih fungsi lahan menjadi kekhawatiran terbesar mereka saat ini.
Upaya Komunikasi dengan Pihak Terkait
Kelompok tani telah melaporkan masalah ini kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mukomuko. Mereka berharap perbaikan irigasi segera dilakukan agar para petani dapat kembali menanam padi pada Januari ini. Tanpa perbaikan, lahan pertanian mereka akan kekurangan air dan berdampak pada gagal panen.
Harapan Petani untuk Perbaikan Irigasi
Sudianto menekankan pentingnya perbaikan irigasi tersebut. Ia menyatakan, "Harapan kami agar segera diperbaiki. Kami takut areal sawah kami habis dialih fungsi nantinya karena tidak ada sumber pengairan." Perbaikan irigasi bukan hanya sekadar memperbaiki infrastruktur, melainkan juga menjaga mata pencaharian dan keberlanjutan pertanian di Desa Penarik.
Kesimpulan
Kerusakan irigasi akibat banjir di Mukomuko berdampak signifikan terhadap petani setempat. Penundaan tanam padi mengancam produktivitas dan berpotensi meningkatkan alih fungsi lahan. Perbaikan infrastruktur irigasi segera diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan menjamin keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut.