Natuna Ajak Warga Terapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Jelang Ramadhan
Pemerintah Kabupaten Natuna mengajak masyarakatnya untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan guna mengurangi sampah, terutama selama bulan Ramadhan yang biasanya menghasilkan sampah dua kali lipat.

Jelang Ramadhan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, mengajak masyarakatnya untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Ajakan ini dilatarbelakangi oleh peningkatan volume sampah yang signifikan selama bulan Ramadhan, diperkirakan meningkat hingga dua kali lipat dari hari biasa.
Mengurangi Jejak Karbon di Natuna
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna, Ferizaldi, menjelaskan bahwa gaya hidup ramah lingkungan meliputi berbagai aspek. Penggunaan energi yang efisien, pemilihan produk ramah lingkungan, pengurangan penggunaan plastik, serta pengelolaan dan daur ulang limbah menjadi fokus utama. Tujuannya jelas: mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah yang menumpuk.
"Pada hari biasa rata-rata sampah yang dihasilkan sekitar 15 ton," ungkap Ferizaldi. Jumlah ini tentu akan meningkat drastis selama Ramadhan. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya sangat penting.
Inisiatif Pemkab Natuna dalam Mengatasi Sampah
Pemkab Natuna telah berupaya mengatasi permasalahan sampah dengan berbagai strategi. Penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan kontainer di berbagai lokasi memudahkan masyarakat membuang sampah. Selain itu, program "Jumat Bersih" diinisiasi sebagai aksi nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda, secara aktif berpartisipasi dalam program Jumat Bersih, membersihkan sampah di lokasi yang berbeda setiap minggunya. Partisipasi aktif dari pejabat publik ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan.
"Silakan buang di TPS atau di kontainer yang telah kita sediakan," imbau Ferizaldi. Tidak hanya itu, Pemkab Natuna juga menyediakan layanan jemput sampah, meskipun layanan ini berbayar dengan tarif yang terjangkau dan disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Kerja Sama Pemerintah dan Masyarakat
Ferizaldi menegaskan bahwa menjaga kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah menyediakan fasilitas, sementara masyarakat diharapkan untuk memanfaatkannya dengan bertanggung jawab. Masyarakat juga diberikan keleluasaan untuk menggunakan jasa angkut sampah dari pihak ketiga jika diperlukan.
"Masyarakat juga boleh menggunakan jasa angkut sampah dari pihak ketiga," ujar Ferizaldi. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Natuna dapat terbebas dari masalah sampah yang semakin meningkat, khususnya selama bulan Ramadhan dan seterusnya.
Kesimpulan
Ajakan Pemkab Natuna untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan merupakan langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Natuna. Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan upaya ini dapat berhasil mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, terutama selama bulan Ramadhan.