Nelayan Babel Diminta Utamakan Keselamatan Berlayar Saat Cuaca Ekstrem
Ketua HNSI Babel mengingatkan nelayan untuk memprioritaskan keselamatan di laut mengingat gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di berbagai perairan Bangka Belitung, berdasarkan peringatan BMKG.
![Nelayan Babel Diminta Utamakan Keselamatan Berlayar Saat Cuaca Ekstrem](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230221.181-nelayan-babel-diminta-utamakan-keselamatan-berlayar-saat-cuaca-ekstrem-1.jpg)
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ridwan, memberikan imbauan penting kepada seluruh nelayan di wilayah tersebut. Imbauan ini dikeluarkan menyusul gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter di sejumlah perairan Babel. Nelayan diminta untuk mengutamakan keselamatan saat melaut.
Peringatan ini disampaikan Ridwan di Sungailiat, Jumat, 31 Januari. Ia menekankan pentingnya keselamatan berlayar mengingat ketinggian gelombang yang cukup signifikan. Gelombang setinggi 2,5 meter terpantau hampir di seluruh perairan Bangka Belitung.
Wilayah perairan yang terdampak meliputi perairan Bangka Barat bagian utara, perairan Bangka bagian utara, perairan Bangka Tengah bagian timur, perairan Bangka Selatan bagian timur, perairan Bangka Barat bagian selatan, Selat Gelasa, perairan Belitung bagian utara, dan perairan Belitung bagian timur. Kondisi ini berpotensi membahayakan nelayan, khususnya yang menggunakan kapal berkapasitas kecil, di bawah lima gros ton.
Untuk itu, Ridwan mendesak nelayan yang tetap melaut untuk melengkapi kapal mereka dengan alat-alat keselamatan. Alat-alat tersebut meliputi life jacket, ring buoy, dan alat komunikasi radio. Selain itu, ia juga menyarankan agar nelayan menjaga jarak aman saat melaut untuk mengantisipasi potensi bahaya.
Informasi mengenai ketinggian gelombang tersebut, kata Ridwan, bersumber dari peringatan resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hal ini menunjukkan keseriusan situasi dan perlunya kewaspadaan ekstra dari para nelayan.
Sebagai dampak dari peringatan ini, beberapa nelayan di Bangka memilih untuk tidak melaut. Mereka memilih untuk menunda aktivitas penangkapan ikan dan mencari pekerjaan sementara di darat guna menghindari risiko yang ditimbulkan cuaca ekstrem.
Langkah antisipasi ini menunjukkan kesadaran nelayan akan pentingnya keselamatan jiwa. Imbauan dari HNSI Babel diharapkan dapat dipatuhi oleh seluruh nelayan demi keamanan dan keselamatan mereka saat beraktivitas di laut. Keselamatan nelayan tetap menjadi prioritas utama.