Waspada! Gelombang Tinggi 4 Meter Ancam Perairan Selatan Banten
BMKG memperingatkan potensi gelombang laut setinggi 4 meter di perairan selatan Lebak dan Pandeglang, Banten, sehingga masyarakat pesisir dan nelayan diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gelombang laut setinggi 4 meter akan menerjang perairan selatan Banten. Peringatan ini disampaikan menyusul prakiraan tinggi gelombang yang mencapai 2,5 hingga 4 meter di perairan selatan Lebak dan Selat Sunda bagian barat Pandeglang, serta perairan selatan Pandeglang, Banten. Peringatan ini dikeluarkan pada Selasa, 25 Maret 2024.
Prakiraan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang ini menyebutkan, tinggi gelombang tersebut disebabkan oleh tiupan angin dari arah barat hingga utara dengan kecepatan 05-35 km/jam. Kondisi ini diperparah dengan suhu udara yang berkisar antara 23-32 derajat Celcius dan tingkat kelembapan udara mencapai 65-95 persen. Kondisi cuaca ini berpotensi membahayakan aktivitas pelayaran dan wisata bahari di wilayah tersebut.
Imbauan waspada pun disampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan. Masyarakat pesisir, khususnya nelayan, wisatawan, dan pelaku pelayaran lainnya diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. BMKG mengimbau agar nelayan dengan perahu kecil untuk tidak melaut sementara waktu guna menghindari risiko kecelakaan laut.
Imbauan Waspada Gelombang Tinggi bagi Nelayan dan Wisatawan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, turut mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi ini. "Begitu juga nelayan perahu kecil sebaiknya tidak melaut dulu, menyusul tinggi gelombang 4,0 meter," katanya. Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan bagi pelaku pelayaran dan melarang wisatawan berenang di sekitar pantai selatan Lebak untuk mencegah kecelakaan laut.
Imbauan serupa juga disampaikan oleh BMKG. Mereka meminta para pelaku pelayaran, termasuk nelayan, operator feri, dan kapal tongkang yang melintasi perairan selatan Lebak, Selat Sunda barat Pandeglang, dan perairan selatan Pandeglang, untuk waspada terhadap gelombang tinggi yang dapat mencapai empat meter. Keselamatan dan kewaspadaan menjadi prioritas utama dalam situasi ini.
Menanggapi peringatan tersebut, banyak nelayan tradisional di perairan selatan Lebak memilih untuk mengamankan perahu mereka di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Mereka memahami risiko yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi dan angin kencang yang disertai hujan. "Kami lebih baik tidak melaut karena tinggi gelombang 4 meter juga tiupan angin cukup kencang disertai hujan," ujar Dudung, seorang nelayan di TPI Tanjung Panto, Kabupaten Lebak.
Kondisi Perairan dan Rekomendasi Keselamatan
BMKG memberikan informasi detail mengenai kondisi perairan, termasuk kecepatan angin dan suhu udara. Data ini penting untuk membantu masyarakat dan pihak terkait dalam mengambil langkah antisipasi. Informasi mengenai kecepatan angin dan suhu udara memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi cuaca yang berpotensi menimbulkan gelombang tinggi.
Sebagai langkah antisipasi, BMKG dan BPBD Kabupaten Lebak secara aktif memberikan imbauan kepada masyarakat. Imbauan ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kecelakaan laut dan kerugian yang mungkin terjadi akibat gelombang tinggi. Kerja sama antara BMKG dan BPBD ini sangat penting dalam memberikan informasi dan peringatan dini kepada masyarakat.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG secara berkala. Informasi terkini sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat dan memastikan keselamatan. Dengan selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca, masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah antisipasi yang diperlukan.
Dengan adanya peringatan dini dan imbauan dari BMKG dan BPBD, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi di perairan selatan Banten. Keselamatan dan kewaspadaan bersama menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi ini.