OJK: Dua Bank Syariah Baru Siap Bersaing dengan BSI di 2025
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengindikasikan lahirnya dua bank syariah hasil konsolidasi pada 2025, sebagai kompetitor Bank Syariah Indonesia (BSI), didorong oleh POJK No. 12 Tahun 2023.
![OJK: Dua Bank Syariah Baru Siap Bersaing dengan BSI di 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000107.339-ojk-dua-bank-syariah-baru-siap-bersaing-dengan-bsi-di-2025-1.jpeg)
Jakarta, 11 Februari 2025 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan sinyal kuat mengenai kehadiran dua bank syariah baru pada tahun 2025. Kedua bank ini akan menjadi hasil dari konsolidasi beberapa unit usaha syariah (UUS) yang ada, dan diharapkan mampu bersaing secara kompetitif dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PITJK) 2025 di Jakarta. Ia menyatakan bahwa Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (UUS) yang diterbitkan Juli 2023 lalu, memberikan landasan kuat untuk terwujudnya konsolidasi ini. "Berdasarkan POJK tersebut, seharusnya tahun ini sudah ada dua bank syariah baru hasil konsolidasi yang ukurannya mendekati BSI," ujar Dian.
Konsolidasi Bank Syariah: Langkah Strategis Menuju Pertumbuhan Ekonomi
Meskipun Dian enggan menyebutkan nama-nama UUS yang akan bergabung, ia menegaskan bahwa UUS yang terlibat telah memenuhi semua persyaratan yang tercantum dalam POJK No. 12 Tahun 2023. "Setidaknya dua bank syariah baru akan terbentuk tahun ini," tambahnya. Langkah konsolidasi ini dinilai sebagai strategi penting untuk memperkuat sektor perbankan syariah di Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Selain rencana konsolidasi bank syariah, OJK juga fokus pada pergeseran bank-bank dari Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) III ke KBMI IV. Dian menargetkan tambahan enam bank akan bergeser dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Ini berarti akan ada lebih banyak bank dengan modal inti di atas Rp70 triliun, meningkatkan kapasitas mereka dalam menyalurkan pembiayaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Peran Penting "Size Matters" dalam Perbankan
Dian menekankan pentingnya peningkatan skala perbankan, dengan menyatakan, "Size does matter. Kita harus terus mendorong hal ini karena bank yang lebih besar akan lebih efisien dan memiliki kapasitas yang lebih besar untuk ekspansi kredit dan kegiatan lainnya." Pernyataan ini menggarisbawahi strategi OJK dalam memperkuat sektor perbankan nasional, khususnya dalam menghadapi tantangan dan peluang pertumbuhan ekonomi di masa depan.
BTN Syariah dan Akuisisi Bank Victoria Syariah
Sebelumnya, BTN Syariah sempat menjadi sorotan terkait rencana akuisisi Bank Muamalat, namun rencana tersebut dibatalkan. Namun, pada 15 Januari 2025, BTN mengumumkan telah memulai proses akuisisi terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVIS) setelah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) dengan pemegang saham BVIS. BTN akan mengambil alih 100 persen saham BVIS dari PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Kesimpulan: Masa Depan Cerah Perbankan Syariah Indonesia
Kehadiran dua bank syariah baru pada tahun 2025, sejalan dengan upaya OJK dalam memperkuat sektor perbankan syariah Indonesia. Konsolidasi ini diharapkan akan meningkatkan daya saing perbankan syariah nasional, mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, dan memberikan layanan keuangan yang lebih optimal bagi masyarakat.
Langkah-langkah strategis ini menunjukkan komitmen OJK dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor keuangan Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan. Dengan semakin besarnya skala perbankan, diharapkan akan tercipta efisiensi dan kapasitas yang lebih besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.