OJK Sumut Dorong Pertumbuhan Ekonomi lewat Penguatan Sektor Pertanian Jagung
Otoritas Jasa Keuangan Sumut (OJK Sumut) perkuat peran industri jasa keuangan dalam sektor pertanian jagung untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani di Sumatera Utara.

Medan, 24 Maret 2024 - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Utara (OJK Sumut) mengambil langkah strategis untuk meningkatkan peran industri jasa keuangan dalam menopang sektor pertanian jagung. Langkah ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani di Sumatera Utara. Kepala Kantor OJK Provinsi Sumut, Khoirul Muttaqien, menjelaskan pentingnya akses pembiayaan yang memadai bagi petani jagung dalam mencapai potensi maksimal produksi.
Menurut Khoirul, potensi jagung di Sumatera Utara sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Data produksi jagung nasional tahun 2023 menunjukkan angka 14,46 juta ton, dengan kontribusi Sumatera Utara mencapai 9,09 persen, menempati posisi ketiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata potensi yang dimiliki Sumatera Utara di sektor pertanian jagung.
Pertumbuhan kredit di sektor pertanian jagung juga menunjukkan tren positif. Data menunjukkan peningkatan signifikan dari Rp276,37 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp814,89 miliar pada Desember 2024. Tren positif ini mencerminkan meningkatnya perhatian dan dukungan terhadap pengembangan pertanian jagung, yang pada akhirnya akan berdampak pada kemandirian dan kesejahteraan petani.
Penguatan Akses Keuangan untuk Petani Jagung
OJK Sumut berkomitmen untuk terus memperluas akses keuangan bagi para petani jagung. Hal ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi baik di tingkat daerah maupun nasional. "OJK berkomitmen untuk terus mendorong akses keuangan yang lebih luas guna mendukung pertumbuhan ekonomi baik dalam skala daerah maupun nasional," ujar Khoirul Muttaqien.
Berbagai informasi dan masukan dari pemangku kepentingan telah dikumpulkan dan dikaji oleh OJK Sumut. Kajian ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem 'closed loop' yang lebih feasible dan optimal dalam sektor pertanian jagung. Model kemitraan agribisnis ini akan menghubungkan seluruh rantai nilai, dari hulu hingga hilir.
Model closed loop melibatkan berbagai pihak, termasuk Asosiasi Petani, Industri Jasa Keuangan (IJK), kelompok tani, dinas terkait, supplier, dan offtaker. Kolaborasi yang erat antar pihak ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani jagung di Sumatera Utara.
Strategi OJK Sumut dalam Mendukung Pertanian Jagung
OJK Sumut menerapkan strategi holistik untuk mendukung sektor pertanian jagung. Strategi ini meliputi peningkatan akses pembiayaan, pengembangan kemitraan, dan penyediaan informasi dan edukasi kepada petani. Dengan demikian, petani dapat mengoptimalkan potensi lahan dan meningkatkan produktivitas.
Selain itu, OJK Sumut juga aktif dalam memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani jagung. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik budidaya hingga manajemen keuangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas petani dan kemampuan mereka dalam mengelola usaha pertanian.
OJK Sumut juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian. Kerjasama ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi dan teknologi di sektor pertanian jagung. Inovasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian.
Dengan berbagai upaya tersebut, OJK Sumut berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan petani jagung di Sumatera Utara dan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan sektor pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan para petani jagung di wilayah tersebut," pungkas Khoirul Muttaqien.