Oknum Kader Partai di Lombok Tengah Ditahan atas Dugaan Pemalsuan Ijazah
Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Tengah menahan seorang oknum kader partai berinisial S sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan ijazah S1 setelah melalui proses penyidikan dan pemeriksaan saksi ahli.

Seorang oknum kader partai politik berinisial S di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat resmi ditahan oleh pihak kepolisian. Penahanan ini dilakukan setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan ijazah S1. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Luk Luk Il Maqnum, pada Kamis, 23 Januari 2024.
Menurut Iptu Luk Luk, penahanan S dilakukan setelah penyidik menemukan bukti yang cukup untuk menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka. Proses penyidikan meliputi pengumpulan berbagai barang bukti dan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk saksi ahli dari sebuah universitas. S diketahui telah memenuhi panggilan pertama penyidik dan keterangannya dinilai cukup untuk memenuhi unsur pasal yang diterapkan.
Lebih lanjut, Iptu Luk Luk menjelaskan bahwa penyidik telah memeriksa 12 orang saksi dan telah mengamankan berbagai dokumen penting sebagai barang bukti. Pihak kepolisian juga melibatkan saksi ahli dari Universitas Mataram untuk memastikan keabsahan ijazah yang diduga dipalsukan. Semua proses ini dilakukan secara profesional dan teliti agar menghasilkan kesimpulan yang akurat.
Atas perbuatannya, tersangka S disangkakan dengan Pasal 264 Ayat (2) KUHP atau Pasal 263 Ayat (2) KUHP. Ancaman pidananya adalah penjara paling lama 8 tahun. Saat ini, S ditahan di Rutan Mapolres Lombok Tengah untuk proses hukum selanjutnya.
Kasat Reskrim menekankan komitmen Polres Lombok Tengah dalam menangani setiap laporan dari masyarakat. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas wilayah. Proses hukum akan terus berlanjut dan penegakan hukum akan diterapkan secara adil dan transparan.
Kasus ini menjadi bukti keseriusan aparat penegak hukum dalam mengusut kasus dugaan pemalsuan ijazah. Hal ini juga diharapkan bisa menjadi peringatan bagi pihak-pihak lain untuk tidak melakukan perbuatan serupa. Proses hukum akan terus dijalankan sesuai prosedur yang berlaku.
Polres Lombok Tengah akan terus berupaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta memastikan setiap pelanggaran hukum akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Transparansi dan akuntabilitas menjadi hal utama dalam penanganan kasus ini.