Pacuan Kuda Padang Pariaman Kembali Digelar Setelah 8 Tahun Vakum
Gubernur Sumbar membuka kembali pacuan kuda di Padang Pariaman setelah 8 tahun tidak aktif, memberikan dampak positif bagi pariwisata dan ekonomi daerah.

Ajang pacuan kuda di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, kembali bergema setelah vakum selama kurang lebih delapan tahun. Pembukaan resmi event ini dilakukan langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi, pada Sabtu, 5 April 2024, di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Kehadiran puluhan ribu pengunjung diperkirakan memadati arena pacuan kuda selama dua hari penyelenggaraan, 5 hingga 6 April 2024. Event ini menandai kebangkitan kembali olahraga tradisional yang memiliki daya tarik besar bagi masyarakat Sumatera Barat.
Gubernur Mahyeldi menyambut positif kembalinya pacuan kuda di Padang Pariaman. Beliau menekankan dampak positif yang signifikan, baik bagi sektor pariwisata maupun perekonomian masyarakat setempat. "Kami menyambut positif kegiatan pacuan kuda di Padang Pariaman, karena banyak dampak positifnya," ujar Gubernur Mahyeldi. Dukungan penuh diberikan oleh pemerintah daerah untuk kegiatan olahraga yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik wisatawan.
Pacuan kuda, menurut Gubernur, masih menjadi olahraga favorit masyarakat Sumatera Barat. Oleh karena itu, pemerintah provinsi berkomitmen untuk mendukung pengembangannya. Tahun lalu, bahkan telah diadakan pacuan kuda dengan memperebutkan Piala Gubernur. Untuk tahun ini, lokasi penyelenggaraan diserahkan kepada Pordasi (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia) sebagai bentuk dukungan terhadap organisasi tersebut.
Kebangkitan Pacuan Kuda Padang Pariaman dan Dukungan Pemerintah
Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, mengungkapkan terselenggaranya pacuan kuda di Padang Pariaman pada libur Lebaran tahun ini berkat dukungan penuh dari masyarakat, pemangku kepentingan, dan juga Wali Kota Bukittinggi. "Jadwal pelaksanaan pacuan kuda pada Lebaran ini sebenarnya Bukittinggi," jelasnya. Namun, atas pertimbangan untuk menghidupkan kembali olahraga ini di Padang Pariaman, Bukittinggi pun memberikan kesempatan tersebut.
Event ini menjadi momentum penting bagi Padang Pariaman untuk memperkenalkan kembali pacuan kuda kepada masyarakat luas, termasuk perantau. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan adanya event ini, diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk kembali terlibat aktif dalam olahraga tradisional ini.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan, turut memberikan keterangan terkait penyelenggaraan pacuan kuda di Padang Pariaman. Beliau menyatakan bahwa Bukittinggi memberikan kesempatan kepada Padang Pariaman untuk menyelenggarakan event tersebut karena keinginan untuk menghidupkan kembali olahraga pacuan kuda di Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan sinergi dan kerjasama antar daerah dalam memajukan olahraga tradisional.
Pengembangan Pacuan Kuda di Sumatera Barat
Gubernur Mahyeldi juga mendorong perbaikan seluruh lapangan pacuan kuda di Sumatera Barat agar memenuhi standar yang lebih baik dan mampu bersaing dengan daerah lain. Pemerintah provinsi juga berupaya mendapatkan bantuan untuk memperoleh indukan kuda berkualitas, sehingga kualitas kuda pacu di Sumatera Barat dapat ditingkatkan.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, diharapkan pacuan kuda di Sumatera Barat dapat berkembang pesat dan menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat dan melestarikan olahraga tradisional Sumatera Barat.
Ke depannya, diharapkan akan lebih banyak event pacuan kuda yang diadakan di Sumatera Barat, sehingga dapat meningkatkan popularitas olahraga ini dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Pemerintah daerah dan provinsi akan terus berupaya untuk mendukung pengembangan olahraga pacuan kuda agar dapat berkembang lebih baik lagi.
Secara keseluruhan, pembukaan kembali pacuan kuda di Padang Pariaman setelah 8 tahun vakum merupakan langkah positif yang memberikan dampak besar bagi pariwisata dan perekonomian daerah. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan event ini.