Indonesia Siap Tuan Rumah Kejuaraan Internasional Olahraga Berkuda
PP Pordasi menyatakan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan internasional FEI dan AEF, didukung program zona bebas penyakit kuda dan rencana event nasional untuk meningkatkan kualitas atlet.
![Indonesia Siap Tuan Rumah Kejuaraan Internasional Olahraga Berkuda](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/200050.763-indonesia-siap-tuan-rumah-kejuaraan-internasional-olahraga-berkuda-1.jpg)
Indonesia siap menjadi tuan rumah kejuaraan internasional olahraga berkuda. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh PP Pordasi (Persatuan Penunggang Berkuda Seluruh Indonesia) yang menyatakan kesiapan Indonesia untuk menggelar kejuaraan internasional FEI (Federation Equestrian International) dan AEF (Asian Equestrian Federation).
Langkah ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mengembangkan olahraga berkuda. Kerja sama PP Pordasi dengan Kementerian Pertanian dalam program zona bebas penyakit kuda (EDFZ) menjadi kunci pendukungnya. Program ini memudahkan penyelenggaraan kompetisi tingkat Asia dan dunia di Indonesia.
Ketua PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, menegaskan kesiapan Indonesia ini. "Saya juga menyampaikan pesan dan mandat dari Presiden Indonesia, bahwa jika diberi kesempatan, Indonesia siap menjadi tuan rumah FEI atau AEF di masa mendatang," ujar Djojohadikusumo di Jakarta, Sabtu lalu.
Program EDFZ sebelumnya pernah diterapkan saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Namun, setelah itu program ini vakum, berdampak pada terhambatnya transfer pengetahuan penting bagi atlet dan kuda untuk bersaing di level internasional. Oleh karena itu, reaktivasi program ini sangat krusial.
Implementasi EDFZ juga merupakan langkah strategis PP Pordasi untuk meraih tiket Olimpiade Los Angeles 2028. Target ambisius ini membutuhkan persiapan matang, termasuk peningkatan kualitas atlet dan fasilitas.
Untuk mendukung langkah strategis tersebut, Djojohadikusumo berencana mensosialisasikan agenda event kepada pemerintah daerah. Event yang akan digelar mencakup balap kuda, berkuda, berkuda panahan, dan polo. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan pengembangan olahraga berkuda di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, sejumlah agenda kompetisi nasional telah direncanakan. "Tahun ini, setiap bulan akan ada event balap kelas nasional dan minimal delapan CSI, FDI, event bintang satu, dan jika memungkinkan, untuk pertama kalinya di Indonesia, akan diadakan kompetisi bintang dua," tambah Djojohadikusumo. CSI (Concours de Saut International) merupakan sistem peringkat untuk kompetisi lompat indah berkuda, sementara kompetisi bintang satu menjadi pintu masuk kompetisi internasional.
Dengan berbagai persiapan matang dan komitmen yang kuat, Indonesia optimis dapat menjadi tuan rumah kejuaraan internasional olahraga berkuda yang sukses dan berdampak positif bagi perkembangan olahraga berkuda nasional.