Charles Honoris resmi menjadi Ketua Pordasi Jakarta periode 2025-2029, bertekad menjadikan Jakarta sebagai sentra kuda pacu internasional dan meraih prestasi gemilang di PON 2028.

Pembangunan Jakarta International Equistrian Park (JIEPP) Pulomas ditargetkan selesai pada 2027 untuk menyambut Jakarta 500 tahun dan menggelar kejuaraan pacuan kuda internasional.

Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, menyatakan kesiapannya untuk menghidupkan kembali pacuan kuda di Pulo Mas sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, dengan dukungan mitra strategis dari swasta.

Fasilitas pacuan kuda internasional senilai lebih dari Rp100 miliar akan dibangun di Jakarta International Equistrian Park Pulomas dan ditargetkan rampung pada kuartal pertama 2026, meningkatkan citra Jakarta sebagai pusat olahraga berkuda.

Cabang olahraga berkuda eventing kembali dipertandingkan di Olimpiade Los Angeles 2028, mendorong Pordasi mempersiapkan atlet Indonesia untuk kualifikasi Olimpiade.

Fakultas Peternakan Unhas akan mengadakan kejuaraan berkuda dan memanah dalam rangkaian Dies Natalis ke-61 pada 26-28 April 2026, memperebutkan Piala Rektor Unhas dan menjadi babak kualifikasi Porprov.

Pordasi terinspirasi dari praktik peternakan kuda di Prancis dan berencana menerapkan standar kesejahteraan hewan yang ketat untuk meningkatkan kualitas dan kesehatan kuda di Indonesia.

Atlet berkuda muda Indonesia, Brandon Toa, berhasil menjuarai AEF Cup CSICh-B Taichung 2025 di Taiwan, mengalahkan atlet dari 11 negara Asia lainnya.

Usai kunjungan ke Prancis, PP Pordasi berencana kembangkan infrastruktur berkuda di Indonesia dengan mencontoh sistem manajemen terintegrasi dan fasilitas kelas dunia Prancis.

Dua atlet berkuda Indonesia, Brayen Brata-Coolen dan Arserl Rizki Brayudha, berkompetisi di CSI Canteleu, Prancis, sebagai bagian dari persiapan menuju Olimpiade 2028.