Palangka Raya Perluas Jangkauan Gerai TPID: Strategi Jitu Kendalikan Inflasi dan Jaga Daya Beli Warga
Pemerintah Kota Palangka Raya optimalkan Gerai TPID di berbagai kelurahan sebagai program utama kendalikan inflasi dan jaga daya beli masyarakat. Penasaran bagaimana Gerai TPID bekerja?

Pemerintah Kota Palangka Raya secara serius menjadikan Gerai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai salah satu program prioritas. Inisiatif ini bertujuan utama untuk mengendalikan laju inflasi serta menjaga stabilitas daya beli masyarakat. Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyatakan hal ini baru-baru ini di Palangka Raya.
Program Gerai TPID telah tersebar di beberapa kelurahan, menunjukkan komitmen pemerintah daerah. Lokasi-lokasi strategis seperti Kelurahan Pahandut Seberang dan Pasar Kahayan menjadi titik awal penyebaran gerai. Langkah ini diambil untuk memastikan aksesibilitas masyarakat terhadap kebutuhan pokok.
Pemkot Palangka Raya berencana memperluas jangkauan Gerai TPID hingga ke seluruh kelurahan secara bertahap. Hal ini merupakan bagian dari upaya maksimalisasi pengendalian inflasi di seluruh wilayah kota. Tujuannya adalah menciptakan stabilitas ekonomi yang berkelanjutan bagi seluruh warga.
Peran Strategis Gerai TPID dalam Stabilitas Harga
Wali Kota Fairid Naparin menjelaskan bahwa seluruh produk yang dijual di Gerai TPID memiliki harga lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Berbagai bahan pangan pokok tersedia di gerai ini, meliputi beras, minyak goreng, bawang merah, dan bawang putih. Ketersediaan komoditas ini dengan harga terjangkau sangat membantu masyarakat.
Gerai TPID merupakan hasil kerja sama erat antara Pemerintah Kota Palangka Raya dengan berbagai pihak. Anggota tim penanggulangan inflasi daerah, seperti Bank Indonesia dan Bulog, turut berperan aktif. Sinergi ini memastikan pasokan barang tetap stabil dan harga terkendali.
Keberadaan Gerai TPID yang menyediakan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) diharapkan memberikan dampak positif. Ini terutama bagi ekonomi masyarakat Palangka Raya secara keseluruhan. Gerai ini juga membantu mengatasi masalah ketersediaan serta aksesibilitas beras berkualitas dengan harga terjangkau.
Sinergi dan Strategi Pengendalian Inflasi 4K
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Samsul Rizal, menekankan pentingnya kerja sama. Kolaborasi antara pemerintah, Bulog, dan masyarakat sangat krusial dalam menjaga kelancaran distribusi beras SPHP. Sinergi ini memastikan pasokan pangan pokok sampai ke tangan masyarakat.
Dengan adanya sinergi yang baik, proses distribusi dan penyaluran beras SPHP diharapkan berjalan lancar dan merata. Seluruh wilayah di Kota Palangka Raya akan merasakan manfaat dari ketersediaan beras ini. Hal ini merupakan bagian integral dari upaya menjaga stabilitas harga.
Samsul Rizal juga mengungkapkan bahwa pihaknya menerapkan strategi pengendalian inflasi melalui pendekatan 4K. Strategi ini meliputi ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Pendekatan komprehensif ini dirancang untuk menstabilkan harga bahan pokok.
Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang diselenggarakan baru-baru ini juga membahas percepatan pembangunan ekonomi. Selain itu, evaluasi dukungan pemerintah daerah dalam program 3 Juta Rumah juga menjadi agenda penting. Pertemuan ini memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.