TPID Jayapura Dorong Ekspansi Pertanian Tekan Inflasi: Jaga Ketahanan Pangan Papua
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jayapura gencar mendorong ekspansi sektor pertanian untuk menekan inflasi dan menjamin ketersediaan pangan di Papua, dengan fokus pada pendampingan petani dan keberlanjutan produksi.

Jayapura, 1 Mei 2024 - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, terus berupaya menekan angka inflasi dan menjaga ketersediaan pasokan pangan. Strategi utamanya? Ekspansi sektor pertanian. Inisiatif ini dilakukan melalui pendekatan terpadu, tak hanya berfokus pada pengendalian harga di pasar, tetapi juga pada peningkatan produksi di tingkat petani.
Ketua TPID Kabupaten Jayapura, Delila Giyai, mengungkapkan bahwa upaya pengendalian inflasi dilakukan secara komprehensif. "Program yang dilakukan ini kita perluas untuk bidang pertanian, pertanian dalam arti luas mencakup perkebunan, peternakan, perikanan dan sebagainya, kita memperluas lahan dan meningkatkan hasil produksi," jelasnya dalam sebuah pernyataan di Sentani, Kamis lalu.
Langkah ini melibatkan berbagai pihak, termasuk dinas terkait dan penyuluh pertanian. Mereka berperan penting dalam membimbing petani, mulai dari pemilihan komoditas hingga penanganan hama dan pemenuhan kebutuhan pupuk dan obat-obatan. Pendekatan yang holistik ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Jayapura.
Penguatan Peran Penyuluh Pertanian dan Tantangannya
TPID Kabupaten Jayapura menyadari pentingnya peran penyuluh pertanian dalam meningkatkan produktivitas. "Kita minta penyuluh bekerja di lapangan membantu petani, kalau tanamannya terserang hama atau butuh pupuk dan sebagainya mereka yang bimbing, agar hasilnya maksimal sesuai kondisi lahan," ujar Delila Giyai. Pendampingan intensif ini diharapkan mampu mengatasi berbagai kendala yang dihadapi petani.
Namun, tantangan tetap ada. Salah satu kendala utama adalah konsistensi petani dalam bercocok tanam. Seringkali, petani beralih ke komoditas lain mengikuti tren sesaat, sehingga mengganggu keberlanjutan produksi. "Ada kebiasaan petani jika bosan mereka akan beralih menanam komoditas lain, ini yang sedang kita bina mereka bahwa kontinuitas itu penting," ungkap Giyai.
Untuk mengatasi hal ini, TPID fokus pada pembinaan petani agar mereka dapat lebih konsisten dalam bercocok tanam. Pembinaan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari pemilihan komoditas yang tepat hingga teknik budidaya yang efektif. Tujuannya adalah untuk menciptakan siklus produksi yang berkelanjutan.
Keberlanjutan produksi pertanian sangat penting, terutama untuk menjamin ketersediaan bahan baku bagi industri pengolahan. Sebagai contoh, kontinuitas produksi jagung sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Dengan produksi yang stabil, perencanaan distribusi dan penghitungan produksi pun menjadi lebih mudah.
Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi
Data produksi pertanian yang akurat sangat krusial dalam upaya pengendalian inflasi. "Jika produksi terdata baik, kita dapat menghitung luas panen dan hasil produksinya, itu akan memudahkan kita mengukur ketahanan pangan dan menekan potensi inflasi dari sisi pasokan," jelas Giyai. Data yang terintegrasi akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang ketersediaan pangan dan potensi inflasi.
Dengan demikian, strategi TPID Kabupaten Jayapura tidak hanya berfokus pada pengendalian harga di pasar, tetapi juga pada peningkatan produksi di hulu. Pendekatan terpadu ini diharapkan mampu menekan inflasi dan menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Jayapura, serta berkontribusi pada kesejahteraan petani dan masyarakat Papua secara luas. Program ini juga akan terus dievaluasi dan ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien.
Melalui berbagai program dan pendampingan, TPID Kabupaten Jayapura optimistis dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan berkontribusi pada ketahanan pangan daerah. Keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi yang erat antara pemerintah, petani, dan seluruh pemangku kepentingan terkait.