Pameran "Ghost Nets" RI-Australia: Bangkitkan Kesadaran Sampah Laut
Kerja sama Indonesia-Australia hadirkan pameran seni bertema sampah laut, "Ghost Nets", di Museum Bahari Jakarta, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah laut bagi ekosistem.

Pameran kolaborasi antara Kedutaan Besar Australia di Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sukses menyoroti masalah sampah laut, khususnya ghost nets atau jaring hantu. Pameran bertajuk "Ghost Nets, Awakening The Drifting Giants" yang dibuka di Museum Bahari, Jakarta Utara pada Kamis lalu, menampilkan 18 karya seni tenun tangan yang terbuat dari limbah pukat ikan. Karya-karya tersebut menggambarkan kawanan ikan, penyu laut, dan pari manta, makhluk-makhluk laut yang terancam oleh sampah plastik.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, dalam sambutannya menyampaikan keprihatinan atas permasalahan sampah laut yang dihadapi Jakarta sebagai kota pesisir. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan pembelajaran dari negara lain, seperti Australia, yang memiliki pengalaman luas dalam pengelolaan kelautan. "Melalui karya seni yang menyoroti sampah laut khususnya ghost nets, jaring laut yang hilang, terbengkalai atau dibuang, kita diingatkan akan dampaknya yang merusak terumbu karang dan membahayakan biota laut," ujar Wagub Rano Karno.
Pameran ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan dampak buruk sampah laut terhadap lingkungan dan ekosistem laut. Karya seni yang dipamerkan bukan hanya indah, tetapi juga menyajikan pesan kuat tentang pentingnya menjaga kelestarian laut. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengatasi berbagai tantangan lingkungan, termasuk polusi, perubahan iklim, dan degradasi ekosistem laut.
Karya Seni dari Limbah Jaring Ikan
Sebanyak 18 karya seni tenun tangan yang menakjubkan dipamerkan dalam pameran ini. Karya-karya tersebut berhasil mengubah limbah jaring ikan menjadi sebuah mahakarya seni yang memukau. Proses kreatif ini tidak hanya menghasilkan karya seni yang bernilai estetika tinggi, tetapi juga memberikan pesan moral yang mendalam tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Penggunaan limbah jaring ikan sebagai bahan baku menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam mengolah sampah. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa sampah dapat disulap menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Pameran ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mencari solusi kreatif untuk mengurangi sampah.
Pameran ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi internasional dalam mengatasi masalah lingkungan. Kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam pameran ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga kelestarian laut dan lingkungan hidup.
Dampak Ghost Nets dan Upaya Penanganan
Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, menjelaskan istilah "ghost nets" yang merujuk pada peralatan penangkapan ikan yang hilang, terbengkalai, atau dibuang di laut. Jumlahnya sangat fantastis, mencapai 640 ribu ton per tahun di seluruh dunia. Jaring-jaring ini menjadi ancaman serius bagi kehidupan biota laut karena dapat menjerat dan membunuh hewan laut.
Pameran ini menyoroti dampak buruk ghost nets terhadap terumbu karang dan kehidupan laut. Jaring-jaring tersebut tidak hanya mencemari laut, tetapi juga merusak habitat alami makhluk laut. Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi jumlah ghost nets di laut sangat penting untuk menjaga kelestarian ekosistem laut.
Melalui pameran ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dampak negatif sampah laut dan tergerak untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. Partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan laut yang bersih dan lestari.
Pameran "Ghost Nets, Awakening The Drifting Giants" berlangsung hingga 31 Agustus 2024 di Museum Bahari Jakarta. Pameran ini terbuka untuk umum dan diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mencari solusi kreatif untuk mengurangi dampak negatif sampah laut.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan negara lain, diharapkan upaya untuk mengatasi masalah sampah laut dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. Pameran ini menjadi langkah awal yang baik dalam meningkatkan kesadaran dan mendorong aksi nyata untuk menjaga kelestarian laut Indonesia.