Pameran Tunggal Khusnul Bahri: 16 Karya 'Contemporary Ethnic' di Surabaya
Pelukis Khusnul Bahri menggelar pameran tunggal bertajuk "Contemporary Ethnic" di Surabaya, menampilkan 16 karya lukis yang memadukan corak dekoratif surealis dengan ikon wayang dan etnik Madura.

Surabaya, 16 Mei 2024 (ANTARA) - Khusnul Bahri, pelukis kenamaan, menggelar pameran tunggal bertajuk "Contemporary Ethnic" di Galeri Merah Putih Surabaya. Pameran yang dibuka untuk umum hingga 18 Mei ini menampilkan 16 karya lukis yang memikat perhatian para penikmat seni.
Pameran ini menandai pameran tunggal kedua bagi Khusnul Bahri, pelukis berusia 67 tahun yang juga pensiunan guru Seni Rupa di SMKN 12 Surabaya. Karya-karya yang dipamerkan merupakan hasil karyanya selama periode 2012 hingga 2025, memadukan unsur surealis dengan corak dekoratif yang unik dan menarik.
"Ini pameran tunggal kedua saya," ujar Khusnul Bahri saat dikonfirmasi di Surabaya. Pameran ini tidak hanya sekadar memamerkan karya seni, tetapi juga menjadi refleksi perjalanan kreatif sang seniman selama bertahun-tahun.
Eksplorasi Tema dan Gaya
Dalam pameran "Contemporary Ethnic", Khusnul Bahri mengeksplorasi berbagai tema dan gaya. Tiga karya di antaranya menampilkan Vespa, kendaraan kesayangan sang seniman yang juga menjadi simbol mobilitas dan kesibukan masyarakat modern. Uniknya, dalam salah satu karya bertema Vespa, Khusnul menyelipkan sosok Batara Kala, tokoh pewayangan yang dikenal menakutkan.
"Pesan orang tua dulu kepada anak-anak, kalau tiba waktu Maghrib kita tidak pulang akan dimakan Batara Kala," tuturnya, menjelaskan filosofi di balik penggambaran tersebut. Penggunaan Batara Kala sebagai elemen dalam lukisannya menjadi pengingat akan pentingnya keseimbangan antara kesibukan dan waktu.
Lebih lanjut, Khusnul menjelaskan bahwa Vespa dalam karyanya merepresentasikan kesibukan masyarakat modern, sementara Batara Kala menjadi pengingat akan pentingnya manajemen waktu. Karya-karya ini berhasil menyatukan unsur modern dan tradisional dengan cara yang unik dan menarik.
Wayang dan Identitas Madura
Mayoritas karya Khusnul Bahri menampilkan corak dekoratif wayang, dengan Gareng sebagai tokoh yang paling sering dieksplorasi. Bagi Khusnul, Gareng merepresentasikan semangat dan tekad masyarakat yang hidup dalam keterbatasan, namun tetap berjuang untuk perubahan yang lebih baik. Hal ini selaras dengan semangat dan perjalanan hidup sang seniman sendiri.
Sebagai alumnus Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya tahun 1985, Khusnul Bahri telah lama berkecimpung di dunia seni lukis. Pengalaman dan perjalanan hidupnya tercermin dalam karya-karyanya yang kaya akan makna dan simbolisme. Khusnul juga menampilkan dua karya terbaru yang dilukis pada tahun 2025, dengan fokus pada dekoratif etnik Madura.
"Ya, tahun ini saya mencoba fokus membuat lukisan bertema dekoratif etnik Madura," ungkap Khusnul, yang memiliki darah Bangkalan dan Sampang dari kedua orang tuanya. Karya-karya ini memperlihatkan kekayaan budaya Madura dan keahlian Khusnul dalam mengeksplorasi berbagai elemen budaya dalam karyanya.
Pameran ini menjadi bukti dedikasi dan konsistensi Khusnul Bahri dalam berkarya. Melalui karya-karyanya, ia tidak hanya memperlihatkan keindahan seni rupa, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan yang mendalam tentang kehidupan, budaya, dan waktu.
Kesimpulan
Pameran "Contemporary Ethnic" merupakan persembahan menarik dari Khusnul Bahri, yang memadukan unsur surealis, dekoratif, wayang, dan etnik Madura dalam satu kesatuan yang harmonis. Pameran ini patut dikunjungi bagi pencinta seni dan mereka yang tertarik untuk memahami lebih dalam tentang eksplorasi budaya dan filosofi dalam karya seni rupa kontemporer Indonesia.