Papua Pegunungan Dorong Kerja Bakti ASN Setiap Kamis: Wujud Akselerasi Pembangunan
Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan mendorong kerja bakti seluruh ASN setiap Kamis sebagai upaya percepatan pembangunan daerah dan menjaga kebersihan lingkungan di Wamena.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan meluncurkan program kerja bakti rutin bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) setiap hari Kamis. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kebersihan lingkungan di wilayah tersebut. Program ini digagas oleh Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Velix V Wanggai, dan telah dilaksanakan beberapa kali di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan Pemprov Papua Pegunungan terhadap percepatan pembangunan daerah. Pj Gubernur Wanggai menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh ASN dalam kegiatan ini. Ia berharap kerja bakti akan menjadi kegiatan rutin yang dilakukan secara konsisten oleh ASN di lingkungan Pemprov Papua Pegunungan maupun Pemkab Jayawijaya.
Kerja bakti massal ini bukan sekadar kegiatan membersihkan lingkungan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kolaborasi dalam membangun Papua Pegunungan. Pj Gubernur Wanggai melihat potensi besar dari program ini untuk meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam memajukan daerah.
ASN Papua Pegunungan Sukseskan Kerja Bakti Rutin
Menurut Pj Gubernur Wanggai, kerja bakti massal yang melibatkan seluruh ASN Pemprov Papua Pegunungan telah dilaksanakan sebanyak dua kali di Wamena. Kegiatan pertama dilaksanakan pada awal tahun 2024 dan yang kedua di awal tahun 2025. Lokasi kerja bakti pun beragam, tidak hanya terpusat di pusat perekonomian seperti Mal Wamena.
Pj Gubernur mengungkapkan rencana untuk memperluas cakupan kerja bakti. Ke depannya, kegiatan ini tidak hanya akan berfokus di pusat-pusat keramaian, tetapi juga akan menjangkau wilayah lain di Wamena, seperti pasar-pasar tradisional dan bekas museum budaya di Wesaput. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov untuk melibatkan seluruh wilayah dalam program ini.
Lebih lanjut, Pj Gubernur juga mempertimbangkan kemungkinan mengganti apel atau upacara rutin hari Kamis dengan kerja bakti massal. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemprov dalam menjadikan kerja bakti sebagai bagian integral dari rutinitas ASN.
Dengan perubahan ini, diharapkan ASN dapat lebih aktif berkontribusi langsung dalam pembangunan daerah. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan citra positif ASN di mata masyarakat.
Lokasi Kerja Bakti dan Dampak Positifnya
Beberapa lokasi yang telah menjadi sasaran kerja bakti antara lain Monumen Tugu Salib dan Mal Wamena. Pemilihan lokasi ini menunjukkan fokus pada area publik yang penting dan membutuhkan perawatan rutin. Ke depannya, pasar-pasar tradisional dan bekas museum budaya di Wesaput akan menjadi lokasi kerja bakti.
Pj Gubernur Wanggai menyatakan bahwa kerja bakti ini merupakan bentuk dukungan dan koordinasi antara Pemprov Papua Pegunungan dan pemerintah kabupaten dalam membangun daerah. Ia menyebut Papua Pegunungan sebagai "honai besar" yang perlu dibangun bersama-sama melalui kerjasama dan gotong royong.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kebersihan lingkungan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar ASN dan masyarakat. Partisipasi aktif ASN dalam kerja bakti diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar.
Kerja bakti ini juga diharapkan dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan kepedulian sosial di antara ASN. Dengan bekerja sama dalam kegiatan ini, ASN dapat membangun rasa solidaritas dan saling mendukung satu sama lain dalam membangun Papua Pegunungan.
Kesimpulan
Program kerja bakti rutin yang digagas oleh Pemprov Papua Pegunungan merupakan langkah strategis dalam mempercepat pembangunan dan meningkatkan kebersihan lingkungan di Wamena. Partisipasi aktif seluruh ASN diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat dan memperkuat rasa kebersamaan dalam membangun daerah. Kerja bakti ini bukan hanya sekadar kegiatan membersihkan lingkungan, tetapi juga wujud nyata komitmen Pemprov Papua Pegunungan dalam membangun "honai besar" ini.