Pasutri di Temanggung Tewas Terseret Arus Sungai Simbuntu
Seorang pasangan suami istri di Temanggung, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah terseret arus Sungai Simbuntu saat pulang dari ladang; kejadian ini juga diiringi laporan banjir di wilayah Kelurahan Butuh.

Kecelakaan tragis menimpa pasangan suami istri di Temanggung, Jawa Tengah. Rosyid (56) dan istrinya, Istianah (53), warga Desa Candisari, Bansari, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus Sungai Simbuntu pada Senin, 17 Februari 2024. Kejadian ini terjadi saat keduanya pulang dari ladang.
Kronologi Kejadian
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto, peristiwa nahas bermula ketika Rosyid terpeleset di sebuah jembatan kecil saat perjalanan pulang. Istianah yang berusaha menolong suaminya justru ikut terseret arus sungai yang deras. Kedua korban ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian, dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Dalam perjalanan pulang tersebut keduanya harus melewati jembatan kecil dan kebetulan bapak Rosyid terpeleset di jembatan tersebut, langsung ditolong istri tetapi karena tidak kuat kemudian keduanya terbawa arus sungai," jelas Totok Nursetyanto.
Upaya Penyelamatan dan Tantangan
Proses pencarian dan evakuasi kedua korban menghadapi tantangan tersendiri. Arus sungai yang deras menyulitkan tim gabungan yang terdiri dari BPBD, SAR Temanggung, Kompas, Tagana, dan relawan sekitar (kurang lebih 50 orang) dalam melakukan pencarian. Tim penyelamat harus memutar untuk menjangkau lokasi korban.
"Kebetulan yang ditemukan pertama bapak Rosyid sudah meninggal dunia, kemudian istrinya Istianah juga meninggal dunia," tambah Totok.
Banjir di Kelurahan Butuh
Selain peristiwa hanyutnya pasutri tersebut, BPBD Temanggung juga menangani laporan banjir di Kelurahan Butuh. Hujan deras menyebabkan Sungai Gede meluap dan merendam sekitar delapan rumah di Kampung Gemoh. Warga yang tinggal di sekitar sungai tersebut terpaksa menghadapi dampak dari bencana alam ini.
Kesimpulan
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi alam yang ekstrem, terutama di daerah yang rawan bencana. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi bahaya di sekitar kita. Belajar dari kejadian ini, penting untuk selalu memperhatikan kondisi sekitar, terutama saat melewati jalur yang berpotensi berbahaya seperti jembatan kecil di dekat sungai yang deras arusnya. Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi duka cita ini.