Banjir Bandarlampung: Dua Korban Tewas, Jembatan Sumur Putri Rusak
Banjir di Bandarlampung pada 17 Januari 2024 mengakibatkan dua warga meninggal dunia, satu tersengat listrik dan satu lagi terseret arus, serta kerusakan infrastruktur seperti jembatan gantung Sumur Putri.

Hujan deras mengguyur Bandarlampung pada Jumat, 17 Januari 2024, mengakibatkan banjir yang merendam sejumlah wilayah dan menelan dua korban jiwa. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandarlampung, Anthoni Irawan, pada Sabtu, 18 Januari 2024.
Menurut Anthoni, kedua korban meninggal berasal dari Waylunik Panjang dan Teluk Betung Utara. Satu korban tewas akibat tersengat listrik saat banjir, sementara korban lainnya terseret arus sungai. Kedua jenazah telah berhasil dievakuasi, salah satunya ditemukan di pesisir Bumi Waras pada pagi hari.
Selain korban jiwa, Damkarmat juga mencatat satu kasus penyelamatan ibu dan anak yang terjebak banjir di Waylunik. Total, Damkarmat menangani tiga laporan terkait banjir tersebut; dua kasus meninggal dunia dan satu kasus berhasil diselamatkan. Evakuasi dan penyelamatan dibantu oleh Tim SAR dan instansi terkait.
Dampak banjir cukup parah. Ketinggian air bervariasi, dengan titik terendah mencapai sepinggang orang dewasa. Di Waylunik, beberapa kendaraan roda empat bahkan terseret arus. Jalan Yos Sudarso menuju Kecamatan Panjang sempat sulit dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua. Lebih lanjut, jembatan gantung di lokasi wisata Sumur Putri dilaporkan hancur akibat derasnya arus air.
Saat ini, Pemkot Bandarlampung tengah fokus membersihkan sisa-sisa lumpur dan sedimen di rumah-rumah yang terdampak. Sebanyak 70 personel Damkarmat dikerahkan untuk membantu proses pembersihan dan pemulihan pascabanjir ini, dibantu oleh instansi terkait lainnya.
Intensitas dan durasi hujan yang tinggi menjadi penyebab utama banjir tersebut. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan banjir. Proses evakuasi dan penyelamatan yang cepat oleh Damkarmat dan Tim SAR berhasil meminimalisir jumlah korban jiwa.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya infrastruktur yang tahan terhadap bencana alam. Kerusakan jembatan gantung Sumur Putri misalnya, menandakan perlunya evaluasi dan perbaikan infrastruktur yang lebih tangguh untuk menghadapi cuaca ekstrem.