Pelabuhan Internasional Jepara: Usulan Segera Ditindaklanjuti, Investasi Rp71 Triliun!
Bupati Jepara segera tindaklanjuti usulan pembangunan Pelabuhan Internasional di Pantai Balong dengan investasi sekitar Rp71 triliun, mendapat dukungan Pelindo dan investor.

Jepara, Jawa Tengah - Pembangunan Pelabuhan Internasional di Pantai Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, memasuki babak baru. Bupati Jepara, Witiarso Utomo, menyatakan akan segera menindaklanjuti usulan pembangunan tersebut dengan mengirimkan surat kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk beraudiensi. Audiensi ini bertujuan untuk membahas operasionalisasi pelabuhan jika Pelindo menyatakan kesediaannya untuk mengelola pelabuhan barang berskala internasional di Jepara.
Keputusan ini diambil setelah Pelindo Cabang Semarang memberikan sinyal positif terkait rencana tersebut. Hal ini didorong oleh kondisi pelabuhan di Semarang yang dinilai sudah tidak layak beroperasi karena tingginya biaya perawatan akibat sedimentasi. Kabupaten Jepara dinilai sebagai opsi relokasi yang strategis karena memiliki faktor geografis yang menguntungkan, kedalaman perairan yang memadai, dan kestabilan kondisi perairan yang telah dipantau oleh Pelindo.
Pra studi kelayakan (Pra FS) yang telah dilakukan oleh Pemkab Jepara bersama ITS Surabaya juga mendukung rencana ini. Studi tersebut menyimpulkan bahwa pembangunan pelabuhan internasional di Pantai Balong layak untuk direalisasikan. Proyek ambisius ini diperkirakan menelan investasi sekitar Rp71 triliun.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Investor
Bupati Witiarso Utomo mengungkapkan bahwa pemerintah pusat memberikan respons positif terhadap rencana pembangunan pelabuhan ini. Selain dukungan dari pemerintah pusat, Pelindo Cabang Semarang juga memberikan dukungannya. Dari sisi pendanaan, banyak investor yang telah menyatakan minatnya, termasuk investor dari Tiongkok. Pemkab Jepara juga tengah menjajaki opsi pinjaman dalam negeri melalui Kementerian Keuangan.
Salah satu investor bahkan telah menyatakan kesiapannya untuk menanggung 80 persen biaya pembangunan. "Skemanya nanti dipilih yang terbaik. Investor menyampaikan mereka siap menanggung 80 persen biaya pembangunan," ujar Bupati Witiarso Utomo.
Terkait lahan, proyek ini membutuhkan lahan seluas 700 hektare. Lahan tersebut sebagian akan diperoleh dari lahan Perhutani dan PTPN IX seluas 200 hektare. PTPN IX telah menyatakan kesediaannya untuk mengalihkan lahan perkebunan karetnya menjadi kawasan industri untuk mendukung operasional pelabuhan, karena diyakini akan memberikan keuntungan yang lebih besar.
Potensi Ekonomi dan Kepemilikan Saham
Pembangunan Pelabuhan Internasional di Jepara diharapkan dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Proyek ini merupakan bagian dari visi besar Pemkab Jepara untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan dukungan dari Pelindo dan para investor, Bupati Witiarso Utomo optimistis Jepara akan menjadi pusat ekonomi baru.
Sementara itu, Pemkab Jepara masih mempertimbangkan kepemilikan saham pada pelabuhan internasional tersebut. Apakah Pemkab Jepara akan menjadi pemegang saham mayoritas atau minoritas akan ditentukan berdasarkan ketersediaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Saat ini, Pemkab Jepara masih menunggu kepastian dari Pelindo terkait operasionalisasi pelabuhan. Namun, langkah-langkah strategis terus dilakukan untuk memastikan proyek ini dapat terwujud dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jepara dan sekitarnya.