Dubes Spanyol Tertarik Investasi Pelabuhan Ekspor Rp71 Triliun di Jepara
Duta Besar Spanyol meninjau lokasi calon pelabuhan ekspor di Balong, Jepara, Jawa Tengah, proyek senilai Rp71 triliun yang berpotensi meningkatkan perekonomian daerah.

Duta Besar (Dubes) Spanyol untuk Indonesia, Fransisco de Asis Aguilera Aranda, melakukan kunjungan ke Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah pada Selasa, 29 April 2024. Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk meninjau lokasi calon pembangunan pelabuhan ekspor yang diperkirakan menelan investasi hingga Rp71 triliun. Kunjungan ini merupakan bagian dari penjajakan kerja sama antara Spanyol dan Pemerintah Kabupaten Jepara dalam proyek ambisius ini. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Jepara dan sekitarnya.
Dubes Spanyol menyatakan ketertarikannya pada proyek pembangunan pelabuhan ekspor di Jepara. "Wacana pembangunan pelabuhan ekspor di Kabupaten Jepara ini merupakan proyek yang menarik. Kami berharap proyek tersebut bisa dijalankan dan nantinya juga kompetitif," ujar Dubes Spanyol di sela kunjungannya. Ia juga menyampaikan kesiapan Kedutaan Spanyol untuk membantu, khususnya dalam hal manajerial konstruksi dan pengelolaan pelabuhan tersebut. Proyek ini direncanakan akan terintegrasi dengan kawasan industri yang ada.
Pembangunan pelabuhan ekspor di Balong, Jepara ini akan menggunakan lahan seluas 700 hektare dan 200 hektare yang saat ini dimiliki oleh Perhutani dan PTPN IX. Nilai investasi yang fantastis, yaitu sekitar Rp71 triliun, menunjukkan skala besar proyek ini dan potensinya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Jepara. Pemerintah Kabupaten Jepara telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, PT Pelindo, dan calon investor dari Tiongkok, untuk merealisasikan proyek ini.
Penjajakan Kerja Sama dan Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Jepara, Witiarso Utomo, menegaskan keseriusan pemerintah daerah dalam merealisasikan pembangunan pelabuhan internasional tersebut. "Kami matangkan terus. Termasuk akan mendengarkan aspirasi dari masyarakat," ujarnya. Setelah mendampingi Dubes Spanyol, Bupati Witiarso Utomo mengadakan pertemuan dengan kepala desa, BPD, dan warga Desa Balong untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait rencana pembangunan pelabuhan tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Petinggi Desa Balong, Moh Parno, menyatakan bahwa Pemdes Balong akan mengikuti keinginan masyarakat. Jika masyarakat setuju, maka pembangunan akan dilanjutkan. Sementara itu, anggota BPD Balong, Dakib, merespons positif rencana pembangunan pelabuhan ekspor tersebut, dengan catatan masyarakat setempat dilibatkan dalam proses pembangunan dan memperhatikan aspek lingkungan. "BPD mewakili masyarakat oke. Tetapi catatannya ada keterlibatan masyarakat, selain itu juga bagaimana alamnya. Bagaimana agar tidak ada abrasi dan lainnya," ujarnya.
Dukungan dari masyarakat sekitar sangat penting untuk keberhasilan proyek ini. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan, akan memastikan proyek ini berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat setempat. Selain itu, aspek lingkungan juga perlu diperhatikan untuk meminimalisir dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan sekitar.
Potensi Ekonomi dan Tantangan Pembangunan
Proyek pelabuhan ekspor di Balong, Jepara ini memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Pelabuhan ini akan menjadi pintu gerbang ekspor bagi produk-produk lokal, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan perekonomian daerah. Namun, proyek sebesar ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari perencanaan yang matang, pengadaan lahan, hingga pengelolaan lingkungan.
Pemerintah Kabupaten Jepara perlu memastikan bahwa proyek ini dilaksanakan secara transparan dan akuntabel, serta memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. Keterlibatan masyarakat dan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak terkait sangat penting untuk memastikan keberhasilan proyek ini. Keberhasilan proyek ini akan berdampak positif bagi perekonomian Jepara dan sekitarnya, serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.
Dengan investasi yang besar dan potensi ekonomi yang menjanjikan, proyek pelabuhan ekspor di Balong, Jepara ini diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan kerjasama internasional dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Namun, keberhasilan proyek ini juga bergantung pada perencanaan yang matang, partisipasi aktif masyarakat, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Keberhasilan proyek ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan perekonomian daerah melalui pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan berkelanjutan. Jepara pun berpotensi menjadi pusat ekonomi baru di Jawa Tengah.