Jembatan Batam-Bintan Layak Dibangun: Survei Rp68 Miliar Rampung
Survei tanah senilai Rp68 miliar menyatakan proyek jembatan Batam-Bintan layak dibangun, membuka jalan bagi pembangunan infrastruktur vital Kepri yang diproyeksikan akan menjadi pengubah permainan ekonomi.
![Jembatan Batam-Bintan Layak Dibangun: Survei Rp68 Miliar Rampung](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191656.970-jembatan-batam-bintan-layak-dibangun-survei-rp68-miliar-rampung-1.jpg)
Tanjungpinang, 11 Februari 2025 - Kabar baik datang dari Kepulauan Riau! Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR Kepri menyatakan bahwa proyek ambisius jembatan penghubung Pulau Batam dan Bintan telah mendapat lampu hijau. Hasil survei penyelidikan tanah yang baru saja rampung menunjukkan proyek ini layak untuk dibangun.
Pengumuman resmi disampaikan oleh Kepala BPJN Kepri, Soendiarto, Selasa lalu, setelah menyerahkan hasil survei kepada Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, di Pulau Dompak, Tanjungpinang. Survei yang menelan biaya Rp68 miliar dari APBN ini telah berlangsung selama kurang lebih tujuh bulan, dimulai pada 27 Mei 2024 dan berakhir pada 11 Desember 2024.
Detail Survei dan Temuannya
PT. Java Offshore ditunjuk sebagai pelaksana survei yang melibatkan 19 titik borehole. Sebanyak 17 titik berada di sisi jembatan pertama (Batam-Tanjung Sauh), dan dua titik lainnya di sisi jembatan kedua (Tanjung Sauh-Bintan). Soendiarto menekankan bahwa meskipun ada beberapa kendala selama proses pengerjaan, survei berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Hasilnya? Perairan Tanjung Uban dan Batam dinyatakan layak untuk pembangunan jembatan.
Survei yang komprehensif ini mencakup berbagai aspek penting. Lingkupnya meliputi survei topografi pesisir, survei bathymetry (pengukuran kedalaman laut), analisis pasang surut, arus dan gelombang, survei sub bottom profiling (pemetaan bawah permukaan laut), serta survei geoteknik offshore. Semua data ini krusial untuk memastikan kestabilan dan keamanan konstruksi jembatan nantinya.
Langkah Selanjutnya dan Optimisme Pemerintah
Gubernur Ansar Ahmad menyambut gembira hasil survei ini. Ia menyebut hasil survei sebagai review design yang sangat penting dan akan segera dilaporkan kepada pemerintah pusat. Pemprov Kepri sendiri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 juta untuk melanjutkan tahap desain jembatan dengan mengadopsi temuan survei penyelidikan tanah.
Berdasarkan data teknis, jembatan pertama (Batam-Tanjung Sauh) akan memiliki panjang 2,2 kilometer, sementara jembatan kedua (Tanjung Sauh-Bintan) sepanjang 5,3 kilometer. Gubernur Ansar optimistis pemerintah pusat akan mendukung penuh proyek ini, yang direncanakan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dampak Jembatan Batam-Bintan
Jembatan Batam-Bintan diharapkan akan menjadi game changer bagi perekonomian Kepri. Proyek ini sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk mendorong transformasi ekonomi biru di wilayah tersebut. Dengan konektivitas yang lebih baik antara Batam dan Bintan, diharapkan akan terjadi peningkatan investasi, pariwisata, dan perdagangan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepri.
Pembangunan jembatan ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga simbol kemajuan dan harapan bagi masyarakat Kepri. Setelah melalui proses survei yang panjang dan mendetail, langkah selanjutnya adalah menuju tahap desain dan konstruksi yang diharapkan dapat segera dimulai.