Pelindo Cabut Kenaikan Tarif Pelabuhan SBP Tanjungpinang
PT Pelindo Cabang Tanjungpinang resmi membatalkan rencana kenaikan tarif masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) pada 1 Februari 2025, setelah mendapat berbagai penolakan dari masyarakat.

PT Pelindo (Persero) Cabang Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), secara resmi membatalkan rencana kenaikan tarif tanda masuk (Pas) terminal penumpang Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) yang seharusnya berlaku mulai 1 Februari 2025. Keputusan ini diumumkan General Manager (GM) Pelindo Cabang Tanjungpinang, Tonny Hendra Cahyadi, melalui surat pengumuman Nomor: PU.05.01/30/1/1/GM/GM/TGPI-25 pada 30 Januari 2025.
"Menyikapi aspirasi masyarakat terkait rencana penyesuaian tarif pas pelabuhan SBP Tanjungpinang yang akan diberlakukan tanggal 1 Februari 2025, dengan ini kami nyatakan batal," ungkap Tonny saat dihubungi di Tanjungpinang, Kamis malam. Pembatalan ini terjadi setelah munculnya penolakan luas dari berbagai kalangan terhadap kebijakan Pelindo tersebut.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengapresiasi langkah Pelindo. "Saat ini kita memang tengah berupaya mengurangi beban ekonomi bagi masyarakat, termasuk soal kenaikan tarif tersebut," ujar Gubernur Ansar di Tanjungpinang. Ia juga menekankan perlunya Pelindo menyampaikan laporan transparansi terkait pendapatan dan beban operasional Pelabuhan SBP kepada Pemkot Tanjungpinang dan Pemprov Kepri.
Hal ini penting mengingat adanya kerja sama antara Pelindo dan BUMD Tanjungpinang Makmur Bersama (PT. TMB) terkait bagi hasil pengelolaan pendapatan Pas pelabuhan SBP. Ansar menambahkan, "Kalau memang pendapatannya surplus, mungkin Pelindo belum perlu menaikkan tarif pas baru, kecuali memang ada perbaikan-perbaikan layanan pelabuhan ke depan."
Terkait fasilitas dan layanan di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, Gubernur Ansar menilai pelayanan secara umum telah memenuhi standar minimal, termasuk keberadaan pelabuhan domestik dan internasional. Namun, ia mengakui masih ada beberapa fasilitas yang perlu ditingkatkan, misalnya penataan area parkir kendaraan yang dinilai masih minim dan semrawut. "Area parkir di pelabuhan SBP masih minim dan semrawut, sehingga perlu ditata lagi biar indah dan rapi," tambahnya.
Kesimpulannya, keputusan Pelindo untuk mencabut rencana kenaikan tarif merupakan respons terhadap aspirasi masyarakat dan komitmen untuk mengurangi beban ekonomi. Transparansi pengelolaan keuangan pelabuhan dan peningkatan fasilitas menjadi poin penting yang perlu diperhatikan ke depannya.