Pelita Air Tambah 5.000 Kursi Penerbangan untuk Lebaran 2025
Antisipasi lonjakan pemudik Lebaran 2025, Pelita Air menambah 5.000 kursi penerbangan, terutama untuk rute Padang dan Pekanbaru.

Maskapai Pelita Air bersiap menghadapi lonjakan permintaan penerbangan selama periode mudik Lebaran 2025. Mereka telah mengumumkan penambahan 5.000 kursi penerbangan untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat melalui jalur udara. Langkah ini diambil setelah mempertimbangkan pengalaman pada periode Natal dan Tahun Baru sebelumnya, serta prediksi peningkatan permintaan pada Lebaran mendatang.
Direktur Niaga Pelita Air, Asa Perkasa, menjelaskan bahwa penambahan kursi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memastikan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dan balik dengan lancar dan aman. Total kursi yang disediakan Pelita Air mencapai 197.000 kursi reguler ditambah 5.000 kursi tambahan khusus Lebaran 2025. Perencanaan ini didasarkan pada pengalaman dan data dari tahun-tahun sebelumnya, serta antisipasi terhadap potensi perubahan pola perjalanan masyarakat.
Asa menambahkan bahwa keputusan untuk menambah 5.000 kursi didorong oleh pengalaman pada periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025, di mana permintaan penerbangan tambahan tidak setinggi yang diperkirakan. Hal ini disebabkan banyak masyarakat menunda perjalanan mereka untuk fokus pada mudik Lebaran. Oleh karena itu, Pelita Air fokus pada antisipasi lonjakan permintaan pada Lebaran 2025.
Rute Prioritas dan Antisipasi Perubahan Pola Perjalanan
Berdasarkan data permintaan tahun lalu, Pelita Air memprioritaskan penambahan kursi penerbangan ke beberapa kota tujuan yang mengalami lonjakan permintaan tinggi selama Lebaran. Padang, Sumatera Barat, dan Pekanbaru, Riau, menjadi dua kota utama yang akan mendapatkan tambahan kursi penerbangan. Surabaya juga menjadi pertimbangan, mengingat potensi peningkatan permintaan.
"Penambahan ini kita rencanakan untuk melayani ke Padang dan Pekanbaru atau mungkin sebagian Surabaya. Karena di Lebaran tahun lalu juga Padang, demand-nya tinggi sekali. Jadi Padang dan Pekanbaru," jelas Asa.
Namun, Pelita Air juga menyadari adanya potensi pergeseran waktu puncak arus mudik Lebaran 2025. Hal ini disebabkan oleh adanya cuti bersama yang panjang dan kemungkinan penerapan kebijakan work from anywhere (WFA), yang dapat menyebabkan puncak perjalanan lebih tersebar.
Perubahan pola perjalanan ini perlu diantisipasi untuk meminimalisir potensi kerugian akibat empty leg, yaitu situasi di mana pesawat kembali dengan kursi kosong setelah penerbangan berangkat penuh.
Strategi Optimalisasi dan Armada Pelita Air
Pelita Air berkomitmen untuk terus memantau permintaan dan menyesuaikan kapasitas penerbangan agar tetap optimal. Perusahaan akan mengoptimalkan rencana penerbangan tambahan untuk memastikan kelancaran mudik Lebaran 2025. Strategi ini penting untuk menghindari kerugian akibat empty leg dan memastikan efisiensi operasional.
Saat ini, Pelita Air mengoperasikan 12 armada pesawat dan melayani 15 kota dengan 16 rute penerbangan. Rute-rute tersebut mencakup berbagai destinasi populer, termasuk Jakarta-Bali, Jakarta-Kendari, dan Jakarta-Sorong. "Kita sudah punya 15 kota yang kita layani, tapi rutenya ada 16. Jadi ada kota yang saling terhubung, tapi 15 kota itu dari Jakarta terbangnya," ungkap Asa.
Dengan persiapan matang dan strategi yang terencana, Pelita Air berupaya memberikan layanan penerbangan terbaik bagi masyarakat Indonesia yang akan merayakan Lebaran 2025.