Pemerintah Perkuat Koordinasi, Pastikan Mudik Lebaran 2025 Lancar dan Aman
Menko PMK Pratikno tegaskan pemerintah perkuat koordinasi untuk memastikan mudik Lebaran 2025 aman, nyaman, dan lancar dengan berbagai strategi, termasuk aplikasi Nusantara Hub dan pengecekan kesehatan pengemudi.

Pemerintah Indonesia memastikan kesiapan menghadapi arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyatakan bahwa koordinasi antar kementerian diperkuat untuk mewujudkan mudik yang lancar, aman, nyaman, dan selamat. Hal ini disampaikan dalam keterangan pers di Jakarta pada Senin, 10 Maret 2024. Upaya ini dilakukan mengingat tantangan mudik yang terus meningkat setiap tahunnya.
Salah satu fokus utama pemerintah adalah keselamatan pemudik. Untuk itu, fasilitas kesehatan telah disiapkan di berbagai posko kesehatan dan Public Safety Centre (PSC) di jalur mudik. Tenaga medis juga disiagakan untuk memberikan pertolongan pertama dan penanganan medis lainnya bagi pemudik yang membutuhkan.
Selain memastikan fasilitas kesehatan, pemerintah juga memperhatikan kondisi fisik pengemudi angkutan umum. Menko PMK Pratikno menekankan pentingnya pengecekan kesehatan pengemudi untuk mencegah kecelakaan akibat kelelahan atau kondisi fisik yang tidak prima. "Untuk mewujudkan keselamatan, harus ada fasilitas kesehatan. Kita sudah mengecek dan juga telah mendiskusikan mengenai pengecekan pengemudi angkutan umum, karena banyak kecelakaan terjadi akibat kondisi pengemudi," ujar Menko PMK.
Aplikasi Terpadu Nusantara Hub dan Layanan Mudik Gratis
Kementerian Perhubungan mengembangkan aplikasi terpadu bernama Nusantara Hub untuk meningkatkan kenyamanan dan pemerataan layanan transportasi mudik gratis. Aplikasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan layanan lintas kementerian/lembaga dan pihak swasta. Tujuannya adalah memastikan distribusi pemudik merata dan menghindari penumpukan penumpang di satu bus, sementara bus lain kosong untuk tujuan yang sama. "Untuk layanan mudik gratis, Kementerian Perhubungan sudah mengembangkan aplikasi terpadu agar distribusi pemudik bisa merata. Jangan sampai ada bus yang berdesakan, sementara ada bus yang kosong untuk tujuan yang sama," kata Menko PMK Pratikno.
Pemerintah juga memperhatikan kesiapan sarana dan prasarana pendukung mudik. Rest area di jalur mudik akan diperkuat untuk mengurangi risiko kemacetan. Fasilitas di posko mudik juga akan lebih inklusif, termasuk menyediakan jumlah toilet perempuan yang memadai, ruang laktasi, area bermain anak, mushala, dan tempat perawatan kendaraan atau bengkel darurat.
Strategi pengaturan perjalanan juga telah disiapkan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah kebijakan diskon tarif tol pada periode tertentu. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan memberikan keringanan biaya bagi pemudik.
Kesiapan BBM dan Strategi Mengurangi Kemacetan
Pemerintah juga memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk menunjang kelancaran arus mudik dan balik. Koordinasi yang baik antar instansi terkait diyakini dapat mencegah kelangkaan BBM selama periode mudik. "Dengan rentang waktu ini, kita telah membuat strategi bersama agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di satu waktu tertentu," ujar Menko PMK.
Secara keseluruhan, pemerintah telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran dan keamanan mudik Lebaran 2025. Koordinasi yang kuat antar kementerian dan lembaga, serta pemanfaatan teknologi seperti aplikasi Nusantara Hub, diharapkan dapat memberikan pengalaman mudik yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh pemudik.
Selain itu, upaya peningkatan fasilitas di rest area dan posko mudik, serta strategi pengaturan perjalanan seperti diskon tarif tol, menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang mudik.