Pemkab Batang dan Swasta Gencarkan Edukasi Pengelolaan Sampah di Tengah Kondisi Darurat Sampah
Pemerintah Kabupaten Batang berkolaborasi dengan PT Bhimasena Power Indonesia untuk menggencarkan edukasi dan sosialisasi pengelolaan sampah kepada masyarakat guna mengatasi kondisi darurat sampah di daerah tersebut.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, dalam upaya mengatasi masalah sampah yang telah mencapai kondisi darurat, menggandeng PT Bhimasena Power Indonesia. Kolaborasi ini diwujudkan melalui program Bhimasena Lentera Lingkungan yang bertujuan menggencarkan edukasi dan sosialisasi pengelolaan sampah kepada masyarakat desa. Kegiatan ini diluncurkan pada Selasa, 25 Februari 2024 di Batang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang, Achmad Handy Hakim, menjelaskan bahwa langkah strategis dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan sampah yang kompleks. Kolaborasi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dinilai krusial dalam penanggulangan masalah ini. "Kami menilai bahwa saat ini diperlukan langkah strategis untuk mengatasi masalah sampah dengan berkolaborasi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan terkait lainnya," ungkap Achmad Handy.
Edukasi ini tidak hanya berfokus pada sampah padat, tetapi juga mencakup pengelolaan limbah cair. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan dan pembuangan sampah pada tempat yang sesuai. Program ini juga bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang penyusunan peraturan desa terkait pengelolaan sampah dan praktik pengelolaan sampah yang baik.
Upaya Kolaboratif Atasi Darurat Sampah di Batang
Program Bhimasena Lentera Lingkungan sejalan dengan misi perusahaan untuk memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar PLTU Batang. General Manager Stakeholder Relation Bhimasena Power Indonesia, Aryamir H. Sulasmoro, mengapresiasi sinergi dengan Pemkab Batang dalam berbagai program lingkungan hidup. "Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dari rumah dengan memisahkan sampah organik dan non-organik," katanya.
Aryamir menambahkan bahwa partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program ini. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung upaya Pemkab Batang dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Dukungan ini tidak hanya berupa pendanaan, tetapi juga dalam bentuk pelatihan dan penyediaan infrastruktur pendukung pengelolaan sampah.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Batang, Slamet Supriyadi, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Pemkab Batang dan PT Bhimasena Power Indonesia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pengelolaan sampah. "Kami mengapresiasi Dinas Lingkungan Hidup yang memberikan atensi dan kepedulian terhadap pengelolaan sampah di daerah ini," ujarnya. Ia berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan sampah.
Sosialisasi dan Edukasi Menjadi Kunci
Sosialisasi dan edukasi yang intensif menjadi kunci keberhasilan program ini. Pemkab Batang dan PT Bhimasena Power Indonesia berencana untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan secara berkala di berbagai desa. Materi pelatihan akan mencakup teknik pemilahan sampah, pengolahan kompos, dan pengelolaan limbah cair. Selain itu, akan diberikan pemahaman tentang pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Program ini juga akan melibatkan tokoh masyarakat dan pemuda agar pesan tentang pengelolaan sampah dapat tersampaikan secara efektif. Diharapkan dengan adanya partisipasi aktif dari berbagai pihak, program ini dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuannya. Pemkab Batang berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi program ini agar hasilnya optimal.
Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Edukasi akan diberikan tentang pencemaran tanah, air, dan udara akibat pengelolaan sampah yang tidak tepat. Dengan memahami dampaknya, diharapkan masyarakat akan lebih termotivasi untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah.
Lebih lanjut, program ini juga akan memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk mengolah sampah organik menjadi kompos. Kompos dapat digunakan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan demikian, pengelolaan sampah tidak hanya mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Kesimpulan
Kerja sama antara Pemkab Batang dan PT Bhimasena Power Indonesia dalam menggencarkan edukasi pengelolaan sampah merupakan langkah penting dalam mengatasi kondisi darurat sampah di Kabupaten Batang. Sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan, serta partisipasi aktif masyarakat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di masa mendatang.