Pemkab Bekasi Kumpulkan Kepala Sekolah Cegah Kenakalan Remaja
Pemerintah Kabupaten Bekasi mengumpulkan kepala sekolah untuk membahas pencegahan kenakalan remaja dan menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, melibatkan kerjasama berbagai pihak termasuk kepolisian dan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengambil langkah proaktif dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif dengan mengumpulkan para kepala sekolah se-Kabupaten Bekasi pada Rabu, 19 Februari 2024. Pertemuan ini difokuskan pada pencegahan aksi kenakalan remaja yang semakin mengkhawatirkan. Langkah ini melibatkan kerjasama berbagai pihak, termasuk kepolisian dan masyarakat, untuk mengatasi masalah yang semakin kompleks ini.
Penjabat Sekda Kabupaten Bekasi, Jaoharul Alam, menekankan bahwa tanggung jawab mencegah kenakalan remaja, termasuk tawuran, bukan hanya berada di pundak sekolah. Pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat harus bahu-membahu menciptakan solusi. "Keprihatinan ini harus menjadi perhatian kita semua karena sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar, justru rentan terhadap kekerasan," tegas Jaoharul Alam.
Data dari Kemendikbudristek tahun 2022 menunjukkan angka yang mengkhawatirkan: lebih dari 36 persen peserta didik mengalami perundungan, sementara 26,9 persen lainnya mendapatkan hukuman fisik. Angka-angka ini menjadi bukti nyata bahwa kekerasan di lingkungan pendidikan masih menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi. Oleh karena itu, langkah Pemkab Bekasi ini dinilai sangat penting dan tepat sasaran.
Kerjasama Antar Instansi dan Inovasi Sekolah
Pemerintah Kabupaten Bekasi, melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, secara rutin menjalankan program Botram Sekolah. Program ini melibatkan Polres Metro Bekasi untuk memberikan edukasi kepada pelajar tentang bahaya tawuran, perundungan, dan penyalahgunaan narkoba. Langkah ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam melindungi anak-anak dari pengaruh negatif.
Jaoharul Alam juga mendorong para kepala sekolah untuk lebih inovatif dalam menciptakan kegiatan positif yang dapat mengalihkan perhatian siswa dari tindakan negatif. Penguatan program ekstrakurikuler dan kegiatan edukatif lainnya juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat menyalurkan energi dan minat mereka ke hal-hal yang positif dan produktif.
Kapolres Metro Bekasi, Komisaris Besar Pol Mustofa, turut hadir dan menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian, kepala sekolah, pemerintah daerah, dan unsur terkait lainnya. "Harapannya, dengan bekerja sama, kita dapat menanggulangi kenakalan remaja dan kejahatan yang melibatkan generasi muda di Kabupaten Bekasi," ujar Kapolres.
Peran Orang Tua dan Masyarakat
Kapolres juga mengingatkan peran penting orang tua dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama pada malam hari. Pihak kepolisian, bersama Pemkab Bekasi, akan melakukan safari sambang kepada orang tua dan tokoh agama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengawasan terhadap anak.
"Mari kita pastikan anak-anak kita sudah berada di rumah maksimal pukul 22.00 WIB agar mereka tidak terlibat dalam kejahatan atau tawuran," imbau Kapolres. Langkah ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan kenakalan remaja membutuhkan peran aktif dari semua pihak, termasuk keluarga dan masyarakat.
Kesimpulannya, upaya Pemkab Bekasi dalam mengumpulkan kepala sekolah untuk mencegah kenakalan remaja merupakan langkah strategis yang melibatkan kerjasama multipihak. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, kepolisian, sekolah, orang tua, dan masyarakat, diharapkan lingkungan pendidikan di Kabupaten Bekasi dapat menjadi lebih aman dan kondusif bagi para pelajar.