Pemkab Berau Tangani Cepat Longsor Jalan Penghubung Tiga Kampung
Pemerintah Kabupaten Berau bergerak cepat memperbaiki jalan longsor yang memutus akses tiga kampung di Kecamatan Sambaliung menuju Tanjung Redeb, Kalimantan Timur, dengan penanganan sementara dan rencana pembangunan jangka panjang.

Jalan longsor di Berau, Kalimantan Timur, memutus akses tiga kampung ke ibu kota kabupaten, Tanjung Redeb. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau langsung bertindak cepat menangani masalah ini agar aktivitas warga tetap berjalan lancar. Kejadian ini terjadi pada 23 Januari 2024 dan berdampak pada Kampung Pegat Bukur, Bina Baru, dan Inaran di Kecamatan Sambaliung.
Wakil Bupati Berau, Gamalis, menyatakan penanganan segera dilakukan untuk memastikan kelancaran aktivitas sosial dan ekonomi warga. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau saat ini fokus pada penanganan sementara dengan menimbun badan jalan agar bisa dilalui kendaraan. Langkah ini penting karena kondisi jalan yang longsor merupakan akses utama bagi warga tiga kampung tersebut.
Penanganan sementara dipilih karena mendesak. Namun, Pemkab Berau juga merencanakan pembangunan permanen untuk jalan tersebut. Pemasangan jembatan bailey, yang pernah diusulkan sebelumnya, masih dipertimbangkan ulang karena kondisi jalan yang terus bergerak. Penanganan ini melibatkan tak hanya Dinas PUPR, tetapi juga perusahaan sekitar sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
Dinas PUPR Berau menjelaskan detail penanganan longsor. Pejabat Fungsional Bidang Jalan dan Jembatan, Charles Andi Lolo, menjelaskan bahwa penanganan jangka pendek difokuskan pada penimbunan sementara. Sementara itu, rencana jangka panjang meliputi pembangunan dinding pengaman sepanjang 40 meter di sisi kiri dan kanan badan jalan yang longsor. Anggaran untuk pembangunan jangka panjang ini akan diusulkan melalui APBD.
Charles menambahkan, penurunan badan jalan masih terus terjadi, dari awalnya 20 sentimeter hingga lebih dari 60 sentimeter. Oleh karena itu, penanganan harus menyesuaikan kondisi jalan yang masih labil. Jika cuaca mendukung, penanganan jangka pendek ditargetkan selesai dalam tiga hari. Kecepatan penanganan ini menunjukkan komitmen Pemkab Berau dalam memastikan aksesibilitas masyarakat tetap terjaga.
Pemkab Berau berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini. Pemkab Berau berkomitmen untuk melakukan penanganan secara maksimal. Jalan poros ini merupakan akses utama bagi masyarakat tiga kampung menuju Tanjung Redeb. Oleh karena itu, penanganan cepat dan tepat menjadi prioritas utama. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, dikerahkan untuk memastikan jalan tersebut kembali berfungsi normal.
Kesimpulannya, kejadian longsor ini mendapatkan respon cepat dari Pemkab Berau. Penanganan dilakukan secara bertahap, dimulai dari penanganan sementara untuk menjamin akses jalan kembali berfungsi, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan permanen untuk solusi jangka panjang. Kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam menangani masalah ini.