Pemkab Biak Buka Akses Pasar Produk Perikanan ke Papua Pegunungan
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor membuka akses pemasaran produk perikanan lokal ke wilayah Papua Pegunungan, guna meningkatkan perekonomian pelaku usaha perikanan di Biak.

Kabupaten Biak Numfor, Papua, membuka peluang emas bagi para pelaku usaha perikanan lokal. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat kini tengah berupaya membuka akses pemasaran produk perikanan Biak ke wilayah pegunungan Papua. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Disperindag Biak Numfor, Yubelius Usior, pada Rabu, 22 Februari lalu di Biak.
Langkah ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Pemkab Biak Numfor menyadari potensi besar yang dimiliki sektor perikanan, dan ingin memaksimalkannya. Kerja sama telah terjalin untuk memuluskan pemasaran hasil perikanan ke wilayah Papua Pegunungan. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan pendapatan bagi para pelaku usaha.
Peluang pasar ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha perikanan di Biak. Namun, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi agar produk dapat diterima di pasar yang lebih luas. Yubelius Usior menekankan pentingnya menjaga kebersihan produk dan memastikan produk telah mendapatkan sertifikasi BPOM. Standar mutu ini penting untuk menjamin keamanan dan kualitas produk agar diterima pasar yang lebih besar.
Disperindag Biak Numfor berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku usaha perikanan. Mereka memberikan dorongan agar pelaku usaha meningkatkan produksi dan kualitas pengelolaan hasil perikanan. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat posisi produk perikanan Biak di pasar yang lebih kompetitif.
Salah satu pelaku usaha perikanan lokal, Sandra Yawan, mengungkapkan harapannya atas program ini. Sebagai ketua kelompok usaha perikanan Ayundi, Sandra memproduksi berbagai olahan perikanan seperti nuget, abon, sambal, dan ikan asap. Ia berharap pemerintah, BUMN, dan organisasi perangkat daerah dapat memberikan dukungan pemasaran untuk meningkatkan nilai ekonomis produknya.
Saat ini, produk olahan perikanan yang dihasilkan oleh kelompok usaha Ayundi dan pelaku usaha lainnya masih banyak yang hanya dipasarkan di wilayah lokal Biak dan sekitarnya. Sandra Yawan, mengungkapkan keinginannya agar produk-produk perikanan Biak dapat dipasarkan hingga ke luar Papua, membuka peluang yang lebih luas untuk perkembangan usaha perikanan di daerah tersebut.
Dengan dibukanya akses pemasaran ke wilayah Papua Pegunungan, diharapkan produk perikanan Biak dapat lebih dikenal dan diterima luas. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, khususnya para pelaku usaha perikanan di Biak Numfor.
Kesimpulannya, upaya Pemkab Biak Numfor dalam membuka akses pemasaran produk perikanan ke Papua Pegunungan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian lokal. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, BUMN, maupun organisasi perangkat daerah, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha perikanan.