Pemkab Buol Beri Makanan Tambahan untuk Tekan Stunting
Pemerintah Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, memberikan makanan tambahan kepada balita dan ibu hamil untuk menurunkan angka stunting yang pada tahun 2022 mencapai 32,7 persen.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi Tengah, tengah gencar berupaya menekan angka stunting. Apa yang dilakukan? Pemkab Buol melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memberikan makanan tambahan kepada bayi dan balita. Siapa yang terlibat? Dinkes Buol, di bawah kepemimpinan Plt. Kepala Dinas Kesehatan dr. Arianto, menjadi aktor utama dalam program ini. Di mana program ini dilakukan? Program ini dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, dengan penyaluran melalui 14 puskesmas. Kapan program ini dimulai? Program pemberian makanan tambahan ini telah berjalan selama dua tahun. Mengapa program ini penting? Karena angka stunting di Buol cukup mengkhawatirkan, mencapai 32,7 persen pada tahun 2022. Bagaimana caranya? Pemberian makanan tambahan berupa susu formula untuk bayi usia 0-1 tahun dan makanan tambahan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi balita dan ibu hamil.
Langkah Pemkab Buol ini merupakan komitmen nyata dalam mengatasi masalah stunting yang menjadi perhatian serius. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Buol, dr. Arianto, menegaskan bahwa pemberian asupan gizi tambahan ini diharapkan dapat menekan angka stunting secara signifikan. Program ini dijalankan dengan memanfaatkan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dari Kementerian Kesehatan.
Pemberian makanan tambahan bukan hanya berupa susu formula, tetapi juga mencakup makanan tambahan lokal. Jenis dan jumlah makanan tambahan lokal akan disesuaikan dengan kebutuhan gizi masing-masing balita dan ibu hamil. Hal ini menunjukkan pendekatan yang holistik dan terukur dalam menangani masalah stunting di Kabupaten Buol.
Upaya Penurunan Angka Stunting di Buol
Program pemberian makanan tambahan ini telah menunjukkan dampak positif dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Buol. Meskipun pada tahun 2022 angka stunting mencapai 32,7 persen, meningkat 4,1 persen dari tahun 2021 (28,6 persen), program ini berhasil menurunkan angka tersebut menjadi 30 persen pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan adanya progres yang signifikan berkat intervensi yang dilakukan.
Pemberian makanan tambahan disalurkan melalui 14 puskesmas yang tersebar di Kabupaten Buol. Sistem penyaluran yang terstruktur ini memastikan makanan tambahan sampai kepada sasaran yang tepat, yaitu bayi dan balita yang membutuhkan asupan gizi tambahan. Dengan jangkauan yang luas, program ini diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah dan kelompok masyarakat yang rentan terhadap stunting.
Dr. Arianto berharap program ini dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Ia optimistis bahwa dengan konsistensi dan dukungan dari berbagai pihak, prevalensi stunting di Kabupaten Buol dapat ditekan lebih rendah lagi di masa mendatang. Keberhasilan program ini juga bergantung pada kerjasama antara Dinkes Buol, puskesmas, dan masyarakat.
Anggaran dan Sumber Daya
Dana yang digunakan untuk program ini berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dari Kementerian Kesehatan. Alokasi anggaran yang cukup dan terencana menjadi kunci keberhasilan program ini. Transparansi dalam pengelolaan anggaran juga penting untuk memastikan efektivitas dan akuntabilitas program.
Selain dana BOK, keberhasilan program ini juga bergantung pada sumber daya manusia yang terampil dan berkomitmen. Petugas kesehatan di puskesmas memiliki peran penting dalam memantau perkembangan balita dan memastikan makanan tambahan diberikan dengan tepat sasaran. Pelatihan dan peningkatan kapasitas petugas kesehatan menjadi hal yang krusial untuk keberhasilan program jangka panjang.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak sangat penting. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan stunting perlu ditingkatkan.
Secara keseluruhan, program pemberian makanan tambahan oleh Pemkab Buol merupakan langkah strategis dalam upaya menurunkan angka stunting. Dengan komitmen, perencanaan yang matang, dan kerjasama yang baik antara pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Kabupaten Buol dapat terus menurun dan generasi mendatang dapat tumbuh sehat dan optimal.