Pemkot Jambi Salurkan PMT untuk Tekan Stunting: 281 Balita Jadi Penerima Manfaat
Pemerintah Kota Jambi menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tahap pertama kepada 281 balita berisiko stunting di 11 kecamatan, sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting di kota tersebut.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menunjukkan komitmennya dalam upaya penurunan angka stunting dengan menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tahap pertama kepada 281 balita. Penyaluran PMT ini dilakukan pada Rabu, 26 Maret 2025, dan menargetkan balita serta keluarga berisiko stunting di 11 kecamatan Kota Jambi. Program ini merupakan bagian dari visi Kampung Bahagia dan sejalan dengan program nasional percepatan penurunan stunting, serta cita-cita Presiden.
Bantuan PMT berupa telur, susu, dan beras diberikan karena beberapa bahan makanan tersebut masih sulit diakses oleh sebagian masyarakat. Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, menekankan pentingnya program ini dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Pemberian PMT akan berlanjut hingga enam tahap selama satu tahun, dengan tahap kedua direncanakan pada Mei 2025.
Data penerima manfaat diperoleh dari hasil pengukuran balita pada Februari 2025 melalui aplikasi e-PPGBM (Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Dinas Kesehatan. Data tersebut telah diverifikasi dan divalidasi sebelum penyaluran PMT dilakukan. Program ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Jambi tahun 2025, menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah stunting.
Gerakan Kampung Bahagia dan Penurunan Stunting
Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Jambi, Mulyadi Yatub, menjelaskan bahwa gerakan PMT tahap pertama ini merupakan bagian dari rencana aksi 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi dalam Program Kampung Bahagia. Program ini mendukung aksi kedua dari delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting.
"Bantuan ini merupakan dukungan pemerintah daerah dalam melaksanakan aksi kedua dari delapan aksi konvergensi yang harus dilakukan dalam percepatan penurunan stunting," ujar Mulyadi. Hal ini menunjukkan sinergi antara program pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi masalah stunting.
Dengan adanya program ini, diharapkan angka stunting di Kota Jambi dapat ditekan secara signifikan. Pemberian PMT secara berkelanjutan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan pertumbuhan balita yang berisiko stunting.
Pemilihan bahan makanan seperti telur, susu, dan beras didasarkan pada kandungan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan balita. Jenis makanan ini juga relatif mudah didapatkan dan diolah, sehingga memudahkan masyarakat dalam memberikan asupan gizi yang optimal.
Detail Program dan Data Penerima Manfaat
Program PMT ini dibiayai melalui APBD Kota Jambi tahun 2025 dan akan dilaksanakan dalam enam tahap selama satu tahun. Setiap tahap akan mendistribusikan bantuan makanan kepada balita yang telah teridentifikasi berisiko stunting.
- Sumber Data: Aplikasi e-PPGBM Dinas Kesehatan Kota Jambi
- Jumlah Penerima Manfaat Tahap Pertama: 281 balita
- Wilayah Penyaluran: 11 kecamatan di Kota Jambi
- Jenis Bantuan: Telur, susu, dan beras
Data penerima manfaat telah melalui proses verifikasi dan validasi untuk memastikan ketepatan sasaran. Hal ini penting untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan efektif dalam menurunkan angka stunting.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada penyaluran PMT, tetapi juga pada kerjasama berbagai pihak, termasuk peran aktif keluarga dalam memberikan asupan gizi seimbang dan perawatan yang optimal bagi balita. Dengan komitmen dan kerja sama yang solid, diharapkan Kota Jambi dapat mencapai target penurunan angka stunting sesuai dengan program nasional.