Pemkab Buol Usul Bandara Pogogul Berganti Nama: Mengenang Jasa Abdul Karim Mbouw
Pemerintah Kabupaten Buol mengusulkan pergantian nama Bandara Pogogul menjadi Bandara Pogogul Abdul Karim Mbouw untuk menghargai jasa Bupati pertama Buol dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Buol, Sulawesi Tengah, 11 Mei 2024 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi Tengah, secara resmi mengusulkan pergantian nama Bandar Udara (Bandara) Pogogul menjadi Bandara Pogogul Abdul Karim Mbouw kepada Kementerian Perhubungan. Usulan ini diajukan sebagai bentuk penghormatan kepada Abdul Karim Mbouw, Bupati pertama Buol yang memiliki peran penting dalam sejarah pembangunan bandara dan daerah tersebut. Perubahan nama ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi investor dan wisatawan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Buol.
Wakil Bupati Buol, Moh Nasir Dj Daimaroto, menjelaskan bahwa perubahan nama bandara merupakan bagian dari program 100 hari kerja pemerintahan Bupati Risaharyudi Triwibowo. "Bandara Pogogul Abdul Karim Mbouw diharapkan menjadi pintu gerbang modern yang menarik bagi investor dan wisatawan, guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Buol," ungkap Nasir dalam keterangan tertulisnya.
Langkah ini bukan hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga upaya untuk memperkuat identitas sejarah Buol. Almarhum Abdul Karim Mbouw dianggap sebagai tokoh kunci dalam pembangunan bandara dan perkembangan daerah, sehingga pemberian namanya pada bandara ini menjadi sebuah bentuk penghargaan yang layak.
Proses Persetujuan dan Persyaratan
Proses pengusulan perubahan nama bandara ini telah melalui beberapa tahapan penting. Salah satu syarat utama adalah persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buol, yang telah berhasil diperoleh. "Harus ada persetujuan dari DPRD setempat sebelum usulan itu diajukan ke Kementerian Perhubungan, Alhamdulillah sudah ada persetujuan itu dari DPRD Buol," jelas Wakil Bupati.
Selain persetujuan DPRD, Pemkab Buol juga tengah mempersiapkan persyaratan lain yang tak kalah penting. Diantaranya adalah persetujuan dari keluarga almarhum Abdul Karim Mbouw, Raja Buol, Forum kepala desa, Bupati, Gubernur, dan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah. Setelah semua persyaratan terpenuhi, usulan tersebut akan diajukan secara resmi ke Kementerian Perhubungan untuk proses penetapan nama baru.
Pemerintah daerah berharap, perubahan nama ini tidak hanya sekadar simbolis, tetapi juga berdampak nyata bagi kemajuan Buol. Diharapkan, perubahan nama ini dapat meningkatkan konektivitas udara, frekuensi penerbangan, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat di Kabupaten Buol.
Harapan Ke Depan
Dengan perubahan nama menjadi Bandara Pogogul Abdul Karim Mbouw, Pemkab Buol berharap dapat menarik lebih banyak investor dan wisatawan. Hal ini sejalan dengan strategi pembangunan daerah yang fokus pada peningkatan perekonomian dan pariwisata. Bandara yang modern dan bersejarah diharapkan dapat menjadi ikon baru bagi Kabupaten Buol.
Usulan perubahan nama bandara ini telah ditetapkan oleh DPRD Kabupaten Buol sebagai dasar penyusunan peraturan daerah (Perda). Keputusan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menghargai jasa-jasa pahlawan lokal dan memperkuat identitas daerah melalui simbol-simbol yang bermakna.
Langkah Pemkab Buol ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh penting yang telah berjasa dalam pembangunan daerah. Dengan demikian, nama-nama tersebut akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Perubahan nama Bandara Pogogul menjadi Bandara Pogogul Abdul Karim Mbouw merupakan langkah strategis yang sarat makna sejarah dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan Kabupaten Buol di masa depan. Semoga proses pengajuan ke Kementerian Perhubungan dapat berjalan lancar dan segera mendapatkan persetujuan.