Pemkab Mukomuko Pastikan Bantu Pembangunan Gereja yang Terbakar di Desa Pulai Payung
Pemerintah Kabupaten Mukomuko memastikan akan memberikan bantuan material untuk pembangunan kembali asrama dan gereja HKBP di Desa Pulai Payung yang terbakar akibat korsleting listrik.

Kebakaran yang menghanguskan asrama dan gereja HKBP di Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, pada Rabu dini hari (12/3), telah menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Peristiwa yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik ini mengakibatkan kerugian besar, namun untungnya tidak menimbulkan korban jiwa. Pihak berwenang segera menjanjikan bantuan untuk pembangunan kembali tempat ibadah tersebut.
Meskipun belum ada laporan resmi tertulis dari kepala desa setempat, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mukomuko telah menerima informasi terkait kejadian tersebut. Kabid Rehabilitasi Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Mukomuko, Zoni Fourwanda, menyatakan bahwa informasi ini langsung menjadi perhatian pimpinan dan bantuan akan segera diberikan. Proses penyaluran bantuan masih menunggu petunjuk pimpinan dan kepastian anggaran, mengingat proses pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih berlangsung.
Kejadian ini menyita perhatian banyak pihak, termasuk kepolisian. AKBP Yana Supriatna, Kepala Kepolisian Resor Mukomuko, memaparkan kronologi kejadian berdasarkan kesaksian Pendeta Hanasia Nababan (27), penghuni asrama gereja. Api diduga berasal dari dapur asrama dan dengan cepat merambat ke gereja HKBP yang berdekatan karena banyaknya material kayu pada bangunan gereja tersebut.
Bantuan yang Akan Disalurkan
Zoni Fourwanda menjelaskan bahwa bantuan sosial yang akan diberikan kepada korban kebakaran akan berupa sandang dan pakaian, terutama jika ada anak-anak yang terdampak. Selain itu, bantuan juga akan mencakup makanan dan material bangunan untuk membantu proses pembangunan kembali asrama dan gereja. Jenis bantuan ini serupa dengan bantuan yang diberikan pada kejadian bencana sebelumnya.
Proses pencairan anggaran untuk bantuan masih menunggu beberapa proses administrasi dan pemeriksaan dari BPK. Namun, komitmen Pemkab Mukomuko untuk membantu pembangunan kembali asrama dan gereja HKBP tetap teguh. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap warga masyarakatnya, khususnya dalam menghadapi musibah.
Meskipun proses pencairan dana bantuan masih dalam tahap proses, namun Pemkab Mukomuko memastikan komitmennya untuk membantu merehabilitasi bangunan yang terdampak kebakaran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah sangat memperhatikan kondisi warganya dan siap memberikan dukungan dalam situasi sulit seperti ini.
Kronologi Kejadian Kebakaran
Menurut kesaksian Pendeta Hanasia Nababan, api bermula dari dapur asrama sekitar pukul 01.20 WIB. Ia terbangun karena mendengar suara seperti sesuatu yang terbakar dan segera melihat api di dapur. Dengan sigap, ia berlari keluar meminta bantuan dan warga sekitar langsung membantu mengeluarkan barang-barang dari asrama.
Karena jarak asrama dan gereja yang sangat dekat, sekitar satu meter, api dengan cepat merambat ke bangunan gereja yang sebagian besar terbuat dari kayu. Petugas pemadam kebakaran dibantu warga berhasil memadamkan api, namun asrama dan gereja HKBP telah hangus terbakar.
Kejadian ini menjadi bukti betapa cepatnya api dapat menyebar, terutama pada bangunan yang terbuat dari material mudah terbakar. Kecepatan reaksi Pendeta Hanasia Nababan dan bantuan warga sekitar patut diapresiasi, karena mencegah jatuhnya korban jiwa.
Setelah kejadian ini, diharapkan masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama dengan memeriksa instalasi listrik secara berkala. Langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Pemkab Mukomuko berkomitmen untuk membantu meringankan beban Pendeta Hanasia Nababan dan jemaat Gereja HKBP Pulai Payung. Bantuan yang akan diberikan diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan kembali asrama dan gereja, sehingga kegiatan keagamaan dapat kembali berjalan normal.